Pernah Ditolak UNESCO Karena Produksi Reog Menggunakan Hewan Langka, Ternyata Begini Penjelasan Pihak Terkait

- 29 Agustus 2023, 15:05 WIB
Pertunjukan Reog Ponorogo di Aloon-aloon.
Pertunjukan Reog Ponorogo di Aloon-aloon. /Instagram/@ponorogokab/

PonorogoNews.com - Dua penyebab Reog Ponorogo gagal menjadi bagian dari UNESCO adalah dugaan produksi Reog menggunakan bulu Merak dan kulit Harimau.

Hal tersebut diduga menjadi sebab UNESCO masih menunda Reog Ponorogo menjadi bagian dari Warisan Budaya tak Benda. 

Tapi kini akhirnya terjawab, produksi Reog Ponorogo tidak menjadi sebab punahnya beberapa hewan langka, seperti Merak dan Harimau.

Baca Juga: Dokumen Reog Ponorogo Sudah Diserahkan ke UNESCO, Tinggal Menunggu Hasil Sidang pada 2024

Dalam dokumen lengkap yang telah dikirim ke UNESCO dijelaskan jika bulu Merak yang digunakan harus menunggu bulunya rontok.

Kemudian untuk kulit Harimau, ternyata menggunakan kulit Kambing. Kulit inilah yang kemudian dilukis sehingga menyerupai kulit Harimau.

"Kita sudah jawab itu dalam pembetulan atau revisi dossier yang diserahkan ke UNESCO. Perajin Reog Ponorogo memanfaatkan kulit kambing atau sapi yang dilukis," ujar Sugiri Sancoko.

"Bulu merak menunggu fase burung ketika berganti bulu."

Baca Juga: Catat 3 Kota Terpanas di Jawa Tengah Versi 2023, Kota Ini Sempat Viral di TikTok Loh

Halaman:

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x