PONOROGO NEWS - Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian, Jay Ahmad menyampaikan pesan kepada mahasiswa di Ponorogo, terkait bagaimana menghadapi situasi politik yang terjadi di Indonesia.
Menurutnya, mahasiswa berperan untuk mengawal dan mengkritik dalam berbagai situasi dan kondisi. Apalagi seperti dinamika politik yang terjadi menjelang Pilkada serentak 2024 ini.
"Mahasiswa tidak terjebak pada arus apalagi apatis terhadap situasi dan kondisi," jelasnya kepada Ponorogo News, Kamis (13/9/2024).
Jay mengambil contoh, keputusan DPR yang akhirnya membatalkan RUU Pilkada beberapa waktu lalu, merupakan bentuk dari keberhasilan mahasiswa dalam mengkritisi situasi politik di Indonesia.
"Kan mau jelang Pilkada, apalagi ramai kemarin polemik RUU Pilkada itu kalau juga kawan-kawan mahasiswa nggak turun, mungkin perubahan nggak terjadi," tambahnya.
Meski demikian, lebih lanjut Jay mengungkapkan, banyak tantangan yang erat kaitannya saat pesta demokrasi yaitu politik uang (money politic). Untuk itu, peran mahasiswa di sini untuk menyuarakan literasi demokrasi kepada masyarakat.
"Nah ini saya kira tantangan yang dihadapi pilkada ke depan. Apa yang harus dilakukan teman-teman muda ya ini harus disuarakan," ujar Jay.
Baca Juga: Selama Masa Kampanye Pilkada 2024 Sugiri Sancoko Tidak Boleh Pakai Fasilitas Negara