Oleh-oleh Khas Asal Kabupaten Ponorogo yang Wajib Dibawa Pulang

24 Juni 2024, 03:00 WIB
Reog Mini Pantas Jadi Oleh-oleh khas Ponorogo /PONOROGO NEWS/

PONOROGO NEWS - Selain terkenal dengan warisan seni budayanya yang kaya, Ponorogo juga memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Dari pegunungan hingga danau yang mempesona, Ponorogo menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan. 

Namun, kunjungan ke Ponorogo tentu belum lengkap jika belum membawa pulang oleh-oleh khasnya yang unik dan istimewa. Dengan membawa pulang oleh-oleh khas Ponorogo, kenangan indah dari kunjunganmu ke kota ini akan selalu terkenang. 

Ragam kerajinan tangan dan camilan khas yang lezat akan menjadi pengingat betapa kaya dan indahnya budaya serta alam Ponorogo. Beberapa rekomendasi oleh-oleh khas asal Ponorogo berikut ini bisa Anda coba.

1. Topeng Reog Mini

Ponorogo tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan warisan budayanya, tetapi juga dengan kesenian tradisional yang mendunia, yaitu Reog Ponorogo. Tarian tradisional ini dilakukan di arena terbuka sebagai hiburan rakyat dan menjadi ikon budaya Ponorogo yang sangat memukau.

Reog Ponorogo merupakan tarian yang melibatkan penari utama yang mengenakan topeng kepala singa besar dengan hiasan bulu merak. Topeng ini dikenal dengan sebutan "Singa Barong" dan memiliki berat yang luar biasa, bisa mencapai 60 kg. 

Baca Juga: Bandara Dhoho Kediri Siap Buka Penerbangan untuk Jamaah Umrah, Kapan Mulai Beroperasi?

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Ponorogo, membawa pulang oleh-oleh khas adalah cara yang sempurna untuk mengenang pengalaman budaya yang kaya ini. Salah satu oleh-oleh yang paling diminati adalah topeng reog mini. Topeng ini merupakan replika kecil dari topeng Singa Barong yang digunakan dalam tarian Reog Ponorogo.

Topeng reog mini tidak hanya menjadi simbol dari budaya Ponorogo, tetapi juga merupakan karya seni yang memukau. Dibuat oleh para pengrajin lokal dengan keterampilan tinggi, topeng ini menampilkan bulu merak yang berwarna-warni dan ukiran kepala singa yang detail. Oleh-oleh ini sangat cocok sebagai hadiah atau koleksi pribadi.

Jika kamu berlibur ke Ponorogo, jangan lupa untuk mengunjungi pasar tradisional atau toko-toko oleh-oleh di pusat kota untuk mendapatkan topeng reog mini. Selain topeng reog mini, kamu juga bisa menemukan berbagai kerajinan tangan dan camilan khas Ponorogo yang tak kalah menarik.

2. Topi Caping

Salah satu kerajinan yang menarik perhatian adalah topi caping, yang biasanya digunakan oleh petani saat bekerja di sawah. Namun, topi caping ini kini memiliki fungsi ganda: selain sebagai pelindung dari terik matahari, juga bisa menjadi hiasan unik untuk mempercantik interior rumah.

Topi caping terbuat dari anyaman bambu, yang membuatnya ringan namun tetap kokoh. Proses pembuatan topi caping ini melibatkan keahlian menganyam yang telah diwariskan turun-temurun oleh para pengrajin lokal. Anyaman bambu ini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung yang efektif dari matahari tetapi juga menampilkan keindahan pola-pola geometris yang menjadi ciri khasnya.

Dengan sentuhan kreativitas, topi caping tidak hanya berfungsi sebagai pelindung kepala bagi petani. Sejumlah pengrajin di Ponorogo telah mengembangkan topi caping menjadi produk seni yang indah dengan melukis gambar dan motif yang cantik serta unik pada permukaannya. Dari motif bunga yang cerah hingga gambar-gambar tradisional yang kaya akan simbolisme, setiap topi caping yang dilukis memiliki keunikan tersendiri.

Topi caping yang dilukis ini telah menjadi oleh-oleh yang cukup terkenal di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Ponorogo. Tidak hanya karena keindahannya, tetapi juga karena nilai budaya yang terkandung di dalamnya. 

Baca Juga: Bupati Sugiri Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kantor NU Ranting Kertosari, Begini Pesannya

3. Jenang Mirah

Jangan sampai kamu melewatkan oleh-oleh khas yang satu ini saat berkunjung ke Ponorogo: Jenang Mirah. Kudapan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami ini menawarkan cita rasa manis legit dengan sentuhan gurih dari santan, menjadikannya pilihan oleh-oleh yang sempurna untuk dibawa pulang.

Jenang Mirah adalah penganan yang terbuat dari tepung ketan yang dimasak bersama santan dan gula jawa. Proses memasaknya memerlukan kesabaran dan keahlian khusus agar jenang ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Gula jawa memberikan rasa manis yang khas, sementara santan menambahkan sentuhan gurih yang membuat rasa jenang ini semakin lezat.

Jenang Mirah sangat cocok dijadikan oleh-oleh karena tahan lama dan praktis untuk dibawa pulang. Kudapan ini juga dapat dinikmati oleh segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Rasa manis legitnya yang khas dengan sentuhan gurih dari santan membuatnya digemari banyak orang.

Di Ponorogo, Jenang Mirah dapat ditemukan di berbagai pasar tradisional, toko oleh-oleh, dan juga di beberapa rumah produksi yang khusus membuat jenang. Beberapa tempat bahkan menawarkan kemasan yang menarik dan praktis untuk memudahkan wisatawan membawa pulang Jenang Mirah sebagai oleh-oleh.

4. Thoring

Jika kamu sedang mencari oleh-oleh khas dari Ponorogo yang lezat, tahan lama, dan ramah di kantong, maka Thoring adalah pilihan yang sempurna. Thoring, singkatan dari lentho garing, adalah camilan tradisional yang terbuat dari tepung singkong dan dipadukan dengan berbagai rempah-rempah.

Thoring adalah camilan renyah yang dibuat dari tepung singkong. Tepung singkong yang digunakan dipadukan dengan berbagai rempah-rempah khas yang memberikan rasa gurih dan nikmat. Adonan ini kemudian dibentuk dan digoreng hingga kering dan garing. 

Thoring memiliki tekstur yang renyah dengan cita rasa yang gurih dan sedikit pedas, membuatnya cocok dinikmati kapan saja sebagai teman minum teh atau kopi. Bahan utama pembuatan Thoring adalah tepung singkong yang dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, ketumbar, garam, dan sedikit cabai untuk memberikan rasa pedas.

Thoring bisa kamu temukan di berbagai toko oleh-oleh dan pasar tradisional di Ponorogo. Beberapa tempat bahkan menawarkan Thoring dalam kemasan menarik yang siap untuk dijadikan oleh-oleh.

5. Gerabah Plancungan

Gerabah Plancungan adalah kerajinan yang terbuat dari tanah liat yang dipadukan dengan air, kemudian digiling secara manual menggunakan kaki. Proses tradisional ini menghasilkan produk gerabah berkualitas tinggi yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi. 

Gerabah ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari vas bunga, pot, hingga peralatan makan dan dekorasi rumah. Setiap produk gerabah Plancungan memiliki nilai seni yang tinggi karena dibuat dengan tangan dan melalui proses tradisional yang rumit.

Membawa pulang gerabah Plancungan berarti turut melestarikan warisan budaya yang telah ada selama berabad-abad di Ponorogo. Desa Plancungan tidak hanya menawarkan produk gerabah untuk dibeli, tetapi juga pengalaman wisata kerajinan yang unik.

6. Madu Mongso

Salah satu oleh-oleh khas yang memiliki sejarah panjang dan kelezatan yang tak tertandingi adalah Madu Mongso. Madu Mongso adalah jajanan tradisional yang dulunya hanya disajikan kepada para raja. Madu Mongso diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Madu Mongso dibuat dari bahan utama ketan hitam yang difermentasi. Ketan hitam yang telah difermentasi kemudian dimasak bersama gula hingga mencapai kekentalan yang diinginkan. Proses pemasakan ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan untuk mendapatkan rasa yang sempurna.

Salah satu ciri khas dari Madu Mongso adalah bungkusnya yang berwarna-warni. Setelah matang, adonan Madu Mongso dipotong kecil-kecil dan dibungkus dengan kertas warna-warni yang menarik. Madu Mongso memiliki cita rasa manis dan legit yang dihasilkan dari kombinasi ketan hitam dan gula yang dimasak hingga mengental.***

Editor: Wibbiassiddi

Tags

Terkini

Terpopuler