"Kegiatan Labuh Laut Larung Sembonyo ini lebih kepada wujud syukur para nelayan atas rezeki tangkapan yang melimpah dan doa harapan tidak ada musibah," katanya.
Suparlan menambahkan selain wujud syukur, sekaligus doa agar para nelayan sehat serta selamat saat berlayar dan mendapatkan tangkapan yang melimpah.
Baca Juga: Update Persiapan Grebeg Suro Ponorogo 2024, Biaya Rp5,8 Miliar Sudah Terpenuhi?
Menurut cerita rakyat, ritual adat Labuh Laut Larung Sembonyo merupakan kisah perkawinan antara Raden Tumenggung Yudho Negoro dalam rangka membuka wilayah di Prigi.
Dalam ceritanya, ada sarana yang harus dijalani yaitu dengan menikahi Putri Gambar Inten, putri di tengahan.
Pernikahan keduanya pada hari Senin Kliwon pada penanggalan Jawa. Raden Tumenggung minta setiap tahunnya diperingati dengan acara Labuh Larung Sembonyo.
Selain prosesi larung, rangkaian dalam kegiatan itu adalah penampilan kesenian jaranan hingga langgam tayub.***