Jejak Pangeran Diponegoro di Kabupaten Ponorogo, Sempat Singgah dan Istirahat di Kota Reyog

2 Juni 2023, 16:20 WIB
Pangeran Diponegoro ternyata sempat singgah di Ponorogo /Tangkapan Layar/

PonorogoNews.com - Jejak Pangeran Diponegoro di Ponorogo, ternyata pahlawan yang merepotkan Belanda itu pernah singgah di kota Reyog.

Tepatnya di Dusun Sukosewu, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.

Baca Juga: Warok Suromenggolo, Tokoh Sakti yang Jadi Pengawal Pribadi Raja Ponorogo

Ditempat tersebut Pangeran Diponegoro istirahat bersama dengan prajuritnya.

Di lokasi ini ada ribuan pohon, salah satu pohon terbesar tepat di tengah dikatakan sebagai tempat istirahat Pangeran Diponegoro.

Saat berperang dengan pihak Belanda, pasukan dari Diponegoro memang tersebar hampir di seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Selain Ponorogo, pasukan Diponegoro juga masuk ke wilayah Madiun.

Sekilas tentang Perang Jawa

Perang besar yang melibatkan pasukan Belanda di bawah pimpinan Jenderal Hendrik Merkus de Kock yang berusaha meredam perlawanan penduduk Jawa di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro. 

Perang ini juga dikenal sebagai Perang Diponegoro.

Perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, putra dari Sultan Hamengkubuwana III dari Kesultanan Yogyakarta, yang menentang kekuasaan Belanda yang semakin mencampuri urusan keraton dan menindas rakyat Jawa.

Perang ini adalah perang terbesar yang dialami oleh Belanda selama masa pendudukannya di Nusantara.

Baca Juga: Siapa Prabu Klono Sewandono, Tokoh Sakti Pencipta Reyog Ponorogo

Penyebab Perang Jawa

Ada beberapa penyebab umum yang melatarbelakangi terjadinya perang ini, antara lain:

Intervensi Belanda dalam urusan Kesultanan Mataram, khususnya di Surakarta dan Yogyakarta, yang memperburuk perselisihan di lingkungan keraton dan membawa pergeseran adat dan budaya yang tidak sesuai dengan budaya nusantara.

Dominasi Belanda yang membuat rakyat menderita karena dijadikan sebagai objek pemerasan, tenaga kerja paksa, dan pajak yang berat.

Daerah kekuasaan Kesultanan Mataram yang semakin sempit akibat politik aneksasi yang dilakukan Belanda.

Ketidakcakapan para residen dan pegawai Belanda yang bertugas di Yogyakarta.

Baca Juga: Siapakah Warok Ponorogo? Ternyata Tokoh Bijaksana di Kota Reyog

Editor: Lohanna Wibbi Assiddi

Sumber: Ponorogonews

Tags

Terkini

Terpopuler