Mengenal Warok Pertama di Ponorogo, Tokoh Sakti yang Selalu Ada Dalam Pementasan Reog

8 Juni 2023, 16:35 WIB
Warok Ponorogo dalam Pertunjukan Reog /Antara News

PonorogoNews.com - Warok adalah tokoh masyarakat dan tokoh seni di Ponorogo yang memiliki sifat kesatria, berbudi pekerti luhur, dan memiliki wibawa tinggi di kalangan masyarakat. 

 

Warok juga memiliki peranan penting dalam kesenian, kebudayaan, sosial, bahkan politik di Ponorogo. 

Warok berasal dari kata wewarah yang bermakna pengajaran.

Artinya Warok merupakan orang yang mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik.

Dalam masyarakat Ponorogo dikenal beberapa Warok pertama yang memiliki ilmu spiritual yang tinggi.

Baca Juga: Pesona Kecamatan Ngrayun, Tawarkan Wisata Alam Terbaik Serasa di Puncak Bogor

Warok Pertama di Ponorogo

Warok pertama di Ponorogo adalah Warok Suromenggolo, putra dari Ki Ageng Kutu, penguasa Wengker pada akhir era Majapahit. 

Warok Suromenggolo awalnya adalah pengikut dari Ki Ageng Kutu, tapi kemudian memilih untuk menjadi pengawal dari Raden Bathara Katong, putra Brawijaya V dan penguasa baru di Ponorogo. 

Warok Suromenggolo ditetapkan sebagai Demang Kertosari dan menjadi tokoh sakti yang dihormati oleh masyarakat. 

Ki Ageng Kutu, Pencetak Warok Ponorogo

Ki Ageng Kutu adalah salah seorang tokoh yang ada dalam kisah berdirinya wilayah Ponorogo yang berasal dari desa Kutu, Jetis. 

Dia adalah salah satu penguasa di daerah Wengker yang juga bertindak sebagai guru yang sakti. Ki Ageng Kutu memiliki nama lain Kiai Demang Kutu Surya Alam.

Baca Juga: Asal Usul Warok Ponorogo, Sosok Panutan dalam Kehidupan Masyarakat di Kota Reyog

Ki Ageng Kutu merupakan kerabat dari Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. 

Dia menolak membayar upeti kepada Majapahit dan menolak menghadap raja ketika dipanggil untuk diklarifikasi. 

Dia juga merasa kecewa ketika Prabu Brawijaya menobatkan Raden Patah sebagai pemimpin daerah Demak, karena dia merasa seharusnya dirinyalah yang lebih pantas untuk menyandang jabatan tersebut.

Ki Ageng Kutu memiliki dua buah keris yang menjadi andalannya, yaitu Kyai Jabadras dan Kyai Condong Rawe. 

Dia juga ahli spiritual dan berilmu tinggi. 

Baca Juga: Siapakah Warok Ponorogo? Ternyata Tokoh Bijaksana di Kota Reyog

Karena itulah Ki Ageng Kutu mendirikan padepokan di Wengker dan mendidik putra-putri daerah dengan berbagai macam ilmu, diantaranya ilmu kanuragan, filsafat, dan seni. 

Salah satu sumber menyebutkan bahwa Reog adalah ciptaan dari Ki Ageng Kutu sebagai kritik atas Prabu Brawijaya yang ditundukkan oleh rayuan wanita.

Ki Ageng Kutu memiliki tiga orang anak, yaitu Niken Gandini yang nantinya akan menjadi istri dari Raden Batoro Katong, penguasa baru di Ponorogo. 

Kedua anak lainnya adalah Suryolono (Warok Suromenggolo) dan Suryodoko (Warok Surohandoko) yang nantinya juga akan menjadi pengikut dari Raden Batoro Katong sepeninggal ayahnya.

Editor: Lohanna Wibbi Assiddi

Sumber: Ponorogonews

Tags

Terkini

Terpopuler