PonorogoNews.com - Karya sastra dari Ronggowarsito, pujangga besar budaya Jawa ini rencananya akan menjadi koleksi literasi Museum Peradaban yang berada di Kompleks Monumen Reog, Kecamatan Sampung, Ponorogo.
Diketahui, sebagian besar karya sastra Ronggowarsito saat ini tidak berada di Indonesia, namun Belanda.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi.
"Ternyata di Belanda ada karya sastra dari Ronggowarsito, yang sekarang ini disimpan di Belanda. Itu termasuk koleksi literasi yang perlu kita pikirkan juga untuk museum yang ada di Sampung nanti," jelasnya, Rabu (22/5/2024).
Alasan ingin menjadikan buku-buku Ronggowarsito menjadi koleksi Museum Peradaban, lantaran Ronggowarsito pernah nyantri di Pondok Pesantren dan menjadi murid KH. Ageng Besari.
"Karena Ronggowarsito pernah secara historiografinya belajar di Ponorogo, nyantri di Ponpes Gebang Tinatar, literasinya ada di Belanda," lanjutnya.
Baca Juga: Relawan Prabowo-Gibran Ponorogo Siap Dukung Sugiri-Lisdyarita untuk Maju di Pilkada 2024
"Pak Bupati ingin mengembalikan buku karya Ronggowarsito karena pernah nyantri di Ponpes Gebang Tinatar," ucap Judha.
Pihaknya pun saat ini tengah melakukan komunikasi dengan fasilitator agar bagaimana buku-buku Ronggowarsito bisa dibawa ke Indonesia khususnya Ponorogo.
Tak hanya karya Ronggowarsito, namun koleksi lain yang asalnya dari Ponorogo sedang diusahakan agar bisa dipulangkan.
"Prosesnya kita mengajukan permohonan ke Pemerintah Belanda. Kemudian ke yang punya dengan museum tersebut."
Baca Juga: Empat Ruas Jalan Akan Diperbaiki pada 2024, Selain Kecamatan Ngrayun Mana Lagi?
"Semua barang-barang milik Indonesia khususnya Ponorogo, pusaka ini akan dimohon kembali ke Ponorogo sebagai koleksi Museum Peradaban nanti," bebernya.***