Baca Juga: Berkunjung Ke Ponorogo, Ada Banyak Menarik Mulai Telaga Ngebel dan Tari Topeng Terbesar di Dunia
Waktu itu, ada warga yang panik hingga akhirnya ada beberapa warga yang melakukan relokasi mandiri.
Namun, juga ada yang tetap bertahan di rumahnya yang terdampak. Nah, pada tahun 2023 muncul lagi, setelah ada curah hujan yang tinggi.
“Tahun ini karena ada curah hujan tinggi, akhirnya ada tanah bergerak lagi. Sejumlah warga yang bertahan sebelumnya itu, akhirnya mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Kebutuhan makanan maupun minuman di tempat pengungsian, kata Agus, masih dicukupi oleh pihak Dinsos. Untuk bahan makanan seperti sembako, ada juga yang gotong-royong dari warga sendiri. Dari 14 rumah yang terdampak, ada 9 rumah yang mengalami rusak berat.***