Ia adalah utusan Kesultanan Demak yang bertugas menyebarkan Islam di Ponorogo.
Ia banyak berperan membantu Bathoro Katong dan Ki Ageng Mirah karena proses membuka daerah Ponorogo diwarnai pertentangan dengan penguasa setempat yaitu Ki Ageng Kutu.
Namanya diabadikan menjadi salah satu terminal di Kecamatan Babadan, Ponorogo, yaitu terminal Selo Aji.
Joyodipo
Joyodipo adalah adik dari Joyodrono. Keduanya merupakan abdi dalem dari Prabu Brawijaya V yang diberikan tanggung jawab untuk membawa dua pusaka Majapahit yaitu tombak Tunggul Naga dan payung kerajaan untuk diberikan kepada Bathoro Katong.
Namun hanya Joyodipo yang ikut berjuang karena Joyodrono moksa.
Joyodipo membantu Bathoro Katong melawan pasukan dari kademangan Surukubeng yang merupakan daerah kekuasaan Ki Ageng Kutu.
Makam Joyodipo berada di desa Japan, Kecamatan Babadan, Ponorogo.