Prospek reaktivasi stasiun-stasiun tersebut muncul kembali dalam wacana pembangunan infrastruktur transportasi di Kabupaten Ponorogo. Salah satu stasiun yang menjadi fokus pembicaraan adalah Stasiun Slahung, yang merupakan pemberhentian terakhir jalur Ponorogo–Madiun.
Konfirmasi mengenai kondisi bangunan Stasiun Slahung menunjukkan bahwa bangunan tersebut masih terawat dengan baik, mencerminkan potensi untuk direaktivasi.
6. Salah Satu Proyek Besar Masa Kolonial
Stasiun Jetis, salah satu dari empat stasiun kereta api yang ada di Kabupaten Ponorogo, memiliki sejarah yang kaya sebagai bagian dari proyek besar masa kolonial. Stasiun ini menjadi bagian dari upaya pengembangan jalur lintas selatan yang direncanakan untuk meningkatkan konektivitas transportasi di wilayah tersebut.
Namun pada tahun 1983, Stasiun Jetis menghadapi nasib tragis ketika dinonaktifkan secara bersamaan dengan penutupan jalur kereta api Ponorogo–Slahung. Keputusan ini memiliki dampak signifikan terhadap konektivitas transportasi dan mobilitas penduduk di Kabupaten Ponorogo.***