PonorogoNews.com - Ponorogo saat ini masih sedang 'hangat-hangatnya' usai peristiwa mercon meledak yang menyebabkan korban luka-luka hingga meninggal dunia. Kejadian itu terjadi di 2 tempat yang berbeda, dalam kurun waktu 2 hari berturut-turut.
Pertama, mercon meledak saat akan diterbangkan bersama balon udara di Desa Muneng, Kecamatan Balong pada Senin (13/5/2024). Insiden ini menyebabkan 1 remaja meninggal dunia dan 3 luka-luka.
Kedua, pada Selasa (14/5/2024) mercon juga meledak di Desa Blembem, Kecamatan Balong. Mercon tersebut meledak saat sedang diracik yang rencananya juga akan diterbangkan bersama balon udara. Kejadian tersebut menyebabkan 2 orang terluka. Serta atap rumah warga hancur.
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata di Kabupaten Trenggalek Suguhkan Pemandangan Pesona Lain, Boleh Buktikan Sendiri
Peristiwa di atas mengundang simpati dari berbagai elemen masyarakat. Tentunya hal tersebut tidak ingin terjadi lagi di kemudian hari.
Seperti yang disampaikan Murdianto, akademisi Ponorogo ini menyebut bahwa masyarakat perlu untuk disosialisasikan lagi terkait bahayanya mercon.
Terutama pada komunitas-komunitas keagamaan dan sekolah. Di sisi lain pun, dari segi hukum juga telah melarang.
"Sekolah ini maksud saya, harus masuk kurikulum, tidak hanya sosialisasi. Misalnya satu sesi dalam putaran satu tahun, harus ada itu segmen misalnya satu subjek yang (membahas) tentang literasi permainan. Permainan mana yang boleh dan tidak boleh, misalnya gadget, mercon, dan lain sebagainya," terangnya.
Baca Juga: Kantor Imigrasi Kelas II Madiun Berikan Pelayanan di Hari Libur, Guna Mengurai Antrean Panjang