PONOROGO NEWS - Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian, Jay Ahmad memberi 'wejangan' kepada mahasiswa di Ponorogo dalam mengambil peran untuk terlibat dalam dunia politik maupun memperjuangkan demokrasi di Indonesia.
Menurutnya, peran mahasiswa tersebut dimulai dengan keterlibatannya di wilayah jangkauannya masing-masing. Misal mahasiswa Ponorogo, berarti dimulai dari permasalahan di lingkup Ponorogo itu sendiri.
"Bagaimana mahasiswa Ponorogo bicara soal Ponorogo-nya dulu. Sehingga nanti akan menjadi 1 resonansi gerakan ketika bicara di tingkat pusat," jelasnya, Kamis (12/9/2024).
Dijelaskan Jay, –sapaan akrabnya–, peran mahasiswa untuk terlibat dunia politik yaitu dengan melakukan edukasi politik. Seperti halnya melakukan demonstrasi.
"Ponorogo menjadi satu ruang yang bisa menjadi arena belajarnya mahasiswa. Apalagi mahasiswa dianggap sebagai agen intelektual yang berpikir kritis. Ini yang diharapkan juga," bebernya.
Baca Juga: Panggung Ekraf Ponorogo Sudah Mulai Dibangun Tapi Nilai Kontrak Menurun?
Lebih lanjut, selain demonstrasi, bentuk edukasi politik lainnya seperti dilakukannya diskusi politik dan demokrasi bersama publik.
"Terus banyak dialog dengan masyarakat, perbanyak forum-forum diskusi, tidak boleh lupa terus kawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat," tutupnya.
Dalam penjelasannya, Jay mengatakan anak muda tidak hanya sekedar objek politik, tapi subjek untuk proses demokrasi yang lebih baik.