Network
PonorogoNews.com - Viralnya surat edaran berisi penarikan sumbangan yang dibebankan kepada siswa kelas VII SMPN 1 Ponorogo masih menjadi perbincangan hangat masyarakat.
Pasalnya, penarikan sumbangan yang direncanakan untuk membeli alat-alat musik, komputer hingga mobil itu mencapai nilai tak wajar yakni Rp1,5 -Rp1,7 juta. Masyarakat hingga wali murid pun mengecam adanya penarikan sumbangan itu.
Mereka menilai penarikan itu memberatkan dan bukan menjadi prioritas layanan siswa. Seperti mobil, tidak semua siswa dapat menggunakan fasilitas itu.
Baca Juga: 7 Keistimewaan Bandara Dhoho Kediri, Tak Ada Duanya dengan Fasilitas Terlengkap
Kepala Sekolah SMPN 1 Mengundurkan Diri
Usai viral, permasalahan ini pun sampai ke telinga Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Menindaklanjuti hal tersebut ia bersama Dinas Pendidikan Ponorogo bergerak cepat memanggil seluruh kepala SMP se-Ponorogo sekaligus memberikan pembinaan.
Di tengah-tengah pembinaan yang digelar di Aula SMPN 2 Ponorogo, Rabu (04/10/23), kejadian tak terduga pun terjadi.
Imam Mujahid selaku Kepala SMPN 1 Ponorogo secara tiba-tiba maju dan menyerahkan surat pengunduran diri kepada Bupati Ponogoro.
Dengan suara bergetar dan tertunduk lesu, Imam Mujahid menyampaikan permohonan maaf kepada Kang Giri dan seluruh masyarakat Ponorogo. Ia merasa telah membuat nama Ponorogo tercoreng atas viralnya penarikan sumbangan itu.
"Hari ini saya menjadi penyebab tercemarnya Ponorogo. Saya dengan tulus hati mengundurkan diri sebagai kepala SMPN 1 Ponorogo. Saya ikhlas daripada menjadi kegaduhan. Saya mohon maaf kepada semuanya,” ujar Imam Mujahid.
