Network
PonorogoNews.com – Permasalahan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalur lintas selatan (JLS) Trenggalek hingga kini belum tuntas, pasalnya masih banyak PKL yang membuka lapak di sisi selatan menghadap pantai.
Permasalahan pedagang kaki lima tersebut menjadi sorotan hingga Bupati Trenggalek memberikan penegasan agar polemik tersebut segera usai.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin telah lama mengeluhkan keberadaan tempat usaha yang menjamur di sisi selatan JLS tersebut.
Baca Juga: Jelajahi Air Terjun hingga Perbukitan, Catat 8 Rekomendasi Wisata di Ngawi
Nur Arifin menegaskan bahwa ia tidak melarang masyarakat dan Perhutani membangun kerjasama usaha.
Namun, jika dirasa tempat usaha itu akan menutup keindahan pantai, teluk atau rerimbunan hutan yang indah, maka dirinya tegas melarang hal tersebut.
Menurut Nur Arifin daya tarik bagi kawasan JLS ini kan adalah pemandangannya yang indah. Sehingga jika pemandangan itu terhalang, maka jumlah pengunjung akan berkurang.
Nur Arifin telah menyampaikan kepada pihak Perhutani bahwa, di jalur JLS itu jangan sampai view ke pantai itu tertutup karena adanya PKL-PKL tersebut.
Baca Juga: Uji Coba One Way Mulai Besok 14 Februari Jam 6 Pagi, Bersamaan Pemilu 2024
