Merayakan Hari Raya Idul Adha di masa Kolonial, Ibadah Kurban Dijaga Tentara Belanda

- 17 Juni 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi Merayakan Hari Raya Idul Adha di masa Kolonial, Ibadah Kurban Dijaga Tentara Belanda
Ilustrasi Merayakan Hari Raya Idul Adha di masa Kolonial, Ibadah Kurban Dijaga Tentara Belanda /Istimewa

PONOROGO NEWS - Hari Raya Kurban, atau yang lebih dikenal dengan Idul Adha, adalah salah satu hari raya besar dalam Islam. 

Perayaan ini memperingati kisah Nabi Ibrahim yang menunjukkan kepatuhannya kepada Allah dengan kesediaannya mengorbankan putranya, Ismail, sebelum akhirnya Allah menggantinya dengan seekor domba. 

Di Indonesia, perayaan ini telah berlangsung selama berabad-abad, termasuk pada masa pendudukan Belanda yang berlangsung dari awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20.

Baca Juga: Kuliner paling Laris di Kabupaten Ponorogo, Salah Satunya Jadi Menu Wajib Saat Idul Adha 2024

Latar Belakang Sejarah

Pada masa kolonial Belanda, kehidupan umat Islam di Indonesia mengalami berbagai tantangan dan perubahan. 

Meskipun Belanda menerapkan kebijakan yang relatif toleran terhadap agama Islam, tettapi ada berbagai batasan yang diberlakukan, terutama terkait dengan praktik-praktik yang dianggap dapat memicu perlawanan atau pemberontakan terhadap kekuasaan kolonial.

Perayaan Hari Raya Kurban Pada Masa Kolonial

Meskipun ada batasan tertentu, umat Islam di Indonesia tetap menjalankan tradisi dan ritual perayaan Hari Raya Kurban. 

Salah satu ritual utama Idul Adha adalah penyembelihan hewan kurban, seperti kambing, domba, atau sapi.

Meskipun ada pembatasan dan pengawasan dari pihak kolonial terhadap kegiatan yang melibatkan kerumunan, umat Islam tetap berusaha menjalankan kurban sesuai ajaran agama. Hewan kurban ini kemudian dibagikan kepada masyarakat, terutama kepada mereka yang kurang mampu.

Halaman:

Editor: Poppy Febrian Pertiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah