Fakta Bandara Internasional Karawang, Dana Pembangunan Rp 36 Triliun Tapi Dinilai Kurang Tepat Oleh Pengamat

- 17 Juni 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi Bandar Udara Internasional Karawang
Ilustrasi Bandar Udara Internasional Karawang /Istimewa

PONOROGO NEWS - Saat ini proses pembangunan bandar udara Internasional Karawang memang belum dilakukan, tapi ketika dibangun bandara ini akan menjadi yang terbesar, jauh lebih besar jika dibandingkan dengan bandar udara Dhoho Kediri.

Meski menyandang sebagai yang terbesar, bandara Karawang dinilai oleh pengamat sebagai proyek yang tidak perlu.

Pengamat Transportasi Bambang Haryo Soekartono mengatakan pembangunan bandara Karawang sebenarnya tidak perlu. Menurutnya, bandara Soekarno-Hatta sebenarnya sudah mampu menopang dirinya sendiri, pasalnya saat ini sudah memiliki empat landasan pacu.

Selain itu, Soekarno-Hatta saat ini mampu menampung lebih dari 63 juta penumpang dan terus tumbuh menjadi 110 juta penumpang dalam empat tahun mendatang.

Lokasinya di Cengkareng juga masih memiliki lahan yang bisa diperluas. Dengan alasan itulah Bambang memberikan keterangan jika pembangunan bandara Karawang harus dievaluasi.

Baca Juga: 33 Peserta Festival Nasional Reog Siap Meriahkan Grebeg Suro Ponorogo 2024, Perwakilan Sekolah Mendominasi

Selain fakta tersebut, fakta-fakta apa lagi yang ada di Bandara Internasional Karawang?

1. Biaya Pembangunan Termahal Mengalahkan Bandara Dhoho

Sebelumnya, bandar udara dengan biaya termahal mungkin disandang oleh Bandara Dhoho Kediri yang menghabiskan dana Rp13 triliun. Tapi jika bandar udara Karawang sudah dibangun maka julukan bandar udara termahal akan pindah.

Pasalnya bandara Karawang akan dibangun dengan biaya fantastis, yakni Rp36 triliun.

Halaman:

Editor: Jihan Ranna Shafira


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah