Waktu tempuh yang relatif singkat, sekitar 15 menit dari pusat kota, membuat makam ini menjadi destinasi yang mudah diakses bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Ponorogo.
Selama bulan Ramadhan, keberadaan Makam Bathoro Katong menjadi lebih berarti, karena banyak orang yang datang untuk berziarah dan mencari berkah spiritual di tempat ini.
3. Masjid Al-Ishaq Coper
Masjid Al-Ishaq Coper tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang sangat penting dalam pengembangan keilmuan dan spiritual di Ponorogo.
Setiap bulan Ramadan, Masjid Al-Ishaq menjadi pusat kegiatan keagamaan yang ramai dikunjungi oleh jamaah dari berbagai daerah.
Kegiatan ibadah dan pengajian yang diadakan di masjid ini menjadi sarana bagi orang-orang untuk memperdalam pemahaman agama dan meningkatkan keimanan mereka selama bulan suci Ramadan.
4. Masjid Imam Puro
Masjid Imam Puro, yang berdiri megah di Desa Sukosari, Ponorogo, menjadi simbol penting dalam sejarah keislaman dan budaya di wilayah tersebut.
Dengan luas lahan mencapai 3.000 meter persegi, Masjid Imam Puro memberikan ruang yang cukup bagi jamaah untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan nyaman.
Setiap bulan Ramadan, masjid ini menjadi pusat kegiatan beribadah, terutama untuk praktik i'tikaf, di mana para jamaah menghabiskan waktu mereka dalam kontemplasi dan ibadah di dalam masjid.
5. Makam Astana Srandil
Makam Astana Srandil, yang terletak di kaki bukit Gunung Srandil, Desa Srandil, Kecamatan Badegan, sekitar 15 km dari pusat kota Ponorogo, merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi Bupati Sumoroto Prawirodirjo dan keturunannya.