Wisata Religi di Kabupaten Ponorogo, Cocok untuk Habiskan Malam Setelah Solat Trawih

- 25 Maret 2024, 08:10 WIB
Wisata Religi di Kabupaten Ponorogo, Cocok untuk Habiskan Malam Setelah Solat Trawih
Wisata Religi di Kabupaten Ponorogo, Cocok untuk Habiskan Malam Setelah Solat Trawih /Istimewa

PonorogoNews.com - Kabupaten Ponorogo, sebuah destinasi di Jawa Timur, Indonesia, terkenal bukan hanya karena keindahan alamnya yang memesona, tetapi juga karena kekayaan budaya dan spiritualnya yang memikat. 

Selain terkenal dengan kesenian Reog yang megah, Ponorogo juga menawarkan sejumlah tempat wisata religi yang sarat akan sejarah dan makna spiritual.

Adanya tempat-tempat wisata religi ini menjadi pilihan yang cocok untuk dikunjungi selama bulan puasa.

Baca Juga: Bandara Dhoho Kediri Dapat Rating 4,8 di Google Maps dan Ulasan Positif, Netizen Tak Sabar Menunggu

1. Masjid Tegalsari

Masjid Tegalsari, sebuah peninggalan bersejarah dari Kyai Ageng Muhammad Besari, mengajak pengunjung untuk memasuki perjalanan melalui masa lalu yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan keagamaan.

Terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Ponorogo, masjid ini menandai sebuah titik penting dalam warisan budaya dan keagamaan di wilayah tersebut.

Dengan kehadiran Masjid Tegalsari, para pengunjung dapat merasakan aura spiritual yang kuat dan merenungkan perjalanan panjang umat Islam di Ponorogo. Sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata ketika bulan puasa.

Baca Juga: Selain Nganjuk dan Tulungagung, Kabupaten Ini Siap Dukung Operasional Bandara Dhoho Kediri

2. Makam Bathoro Katong

Makam Bathoro Katong, terletak di bagian timur pusat Kota Ponorogo, merupakan sebuah objek wisata religi yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat penting.

Waktu tempuh yang relatif singkat, sekitar 15 menit dari pusat kota, membuat makam ini menjadi destinasi yang mudah diakses bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Ponorogo.

Selama bulan Ramadhan, keberadaan Makam Bathoro Katong menjadi lebih berarti, karena banyak orang yang datang untuk berziarah dan mencari berkah spiritual di tempat ini.

3. Masjid Al-Ishaq Coper

Masjid Al-Ishaq Coper tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang sangat penting dalam pengembangan keilmuan dan spiritual di Ponorogo. 

Setiap bulan Ramadan, Masjid Al-Ishaq menjadi pusat kegiatan keagamaan yang ramai dikunjungi oleh jamaah dari berbagai daerah.

Kegiatan ibadah dan pengajian yang diadakan di masjid ini menjadi sarana bagi orang-orang untuk memperdalam pemahaman agama dan meningkatkan keimanan mereka selama bulan suci Ramadan.

Baca Juga: Dua Mode Transportasi Darat Ini Siap Dukung Operasional Bandara Dhoho Kediri, Trayek Mana Saja yang Dibuka?

4. Masjid Imam Puro

Masjid Imam Puro, yang berdiri megah di Desa Sukosari, Ponorogo, menjadi simbol penting dalam sejarah keislaman dan budaya di wilayah tersebut.

Dengan luas lahan mencapai 3.000 meter persegi, Masjid Imam Puro memberikan ruang yang cukup bagi jamaah untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan nyaman.

Setiap bulan Ramadan, masjid ini menjadi pusat kegiatan beribadah, terutama untuk praktik i'tikaf, di mana para jamaah menghabiskan waktu mereka dalam kontemplasi dan ibadah di dalam masjid.

5. Makam Astana Srandil

Makam Astana Srandil, yang terletak di kaki bukit Gunung Srandil, Desa Srandil, Kecamatan Badegan, sekitar 15 km dari pusat kota Ponorogo, merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi Bupati Sumoroto Prawirodirjo dan keturunannya.

Setiap Selasa Kliwon, makam ini menjadi tujuan utama bagi para peziarah yang datang untuk menghormati dan mendoakan roh para pendahulu mereka.

Baca Juga: Ingin Cicipi Nila Bakar, Ini Rumah Makan Enak di sekitar telaga Ngebel Bisa Jadi Rekomendasi Tempat Berbuka

Kedatangan para peziarah ini mencerminkan rasa penghormatan dan kecintaan mereka akan sejarah serta warisan budaya yang berharga bagi Ponorogo.***

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x