6 Fakta Menarik Kabupaten Pacitan, Daerah yang Harus Kamu Kunjungi untuk Liburan Bersama Keluarga

28 Maret 2024, 07:10 WIB
6 Fakta Menarik Kabupaten Pacitan, Daerah yang Harus Kamu Kunjungi untuk Liburan Bersama Keluarga/ @khofifah.ip /

PonorogoNews.comKabupaten Pacitan, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, memiliki sejarah yang kaya dan merupakan destinasi wisata yang menarik.

Wilayah ini beribu kota di Pacitan dan pada masa Hindia-Belanda, dikenal dengan sebutan Kawedanan Pacitan yang terkenal dengan objek wisatanya yang menarik.

Mayoritas wilayahnya adalah pegunungan kapur, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Hal ini menjadikan Pacitan memiliki keindahan alam yang menakjubkan meskipun kurang cocok untuk pertanian.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Pacitan. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Pacitan yang dirangkum PonorogoNews.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Persiapan Operasional Bandara Dhoho Kediri, Pihak Terkait Rutin Lakukan Daily Runway Inspection

1. Kota Seribu Gua

Pacitan memang dikenal sebagai Kota Seribu Gua, karena memiliki jumlah gua yang mencapai 105 buah, menurut data resmi dari pemerintah setempat.

Salah satu gua yang paling terkenal adalah Goa Gong. Nama "Gong" diberikan oleh masyarakat setempat karena sering terdengar suara gong yang menggema di dalamnya.

Goa Gong bukan sekadar tempat uji nyali, melainkan juga merupakan sebuah keajaiban alam yang memukau. Untuk meningkatkan keindahannya, gua ini telah dilengkapi dengan lampu hias warna-warni.

Tak heran jika gua ini dijuluki sebagai gua stalaktit terindah di Asia Tenggara. Lokasinya berada di Desa Bomo, Kecamatan Punung, sekitar 37 km di sebelah barat Kota Pacitan.

Selain Goa Gong, terdapat juga Goa Kalak yang terkenal karena diyakini sebagai tempat di mana mantan Presiden Soeharto pernah melakukan semadi.

Baca Juga: Dipastikan Mundur, Kemenhub Sebut Operasional Bandara Dhoho Kediri Setelah Lebaran 2024

2. Tradisi Ceprotan

Tradisi Ceprotan merupakan sebuah ritual khas yang diadakan oleh masyarakat Desa Sekar, Kecamatan Donorejo, Pacitan.

Ritual ini diselenggarakan sekali setahun, pada bulan Dzulqaidah (Longkang) menurut perhitungan kalender Jawa, tepatnya pada hari Senin Kliwon.

Tujuan dari tradisi Ceprotan adalah untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan atas segala berkah yang telah diberikan kepada masyarakat. Acara dimulai sejak pagi hari dengan berbagai tarian tradisional yang mengiringi prosesi tersebut.

3. Rumah Masa Kecil SBY

Rumah masa kecil Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terletak di lingkungan pesantren di Desa Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur. 

Tempat ini menjadi saksi bisu dari masa kecil yang sederhana dan jauh dari kemewahan bagi SBY. Di rumah ini, SBY menghabiskan masa remajanya sendiri tanpa kehadiran orangtua.

Rumah SBY memiliki arsitektur khas Jawa, dengan gaya Joglo yang klasik. Rumah utama tempat kelahiran SBY kini telah diwakafkan sesuai keputusan keluarga.

Rumah tersebut kini telah diubah menjadi galeri foto SBY dan keluarganya. Satu ruangan khusus dipenuhi dengan foto-foto masa lalu SBY dan almarhumah Ani Yudhoyono. 

Baca Juga: Bandara Dhoho Jadi Ikon Baru Kediri, Dibangun dengan Biaya Fantastis Tapi Tidak Kunjung Dibuka untuk Umum

4. Wisata Pacitan

Pacitan tidak hanya terkenal sebagai Kota Seribu Gua, tetapi juga memiliki banyak tempat wisata alam yang menakjubkan. Salah satunya adalah Pemandian Air Hangat Tirtohusodo di Kecamatan Arjosari, sekitar 15 km dari pusat kota ke arah utara.

Tempat ini menawarkan pengalaman mandi di bawah kaki Gunung Kelir dengan air panas alami. Fasilitas di pemandian ini cukup lengkap, termasuk villa, toko cenderamata, kantin atau rumah makan, dan area parkir yang luas.

Monumen Jenderal Sudirman terletak di Kecamatan Nawangan, sekitar 45 km dari pusat Kota Pacitan. Monumen ini berdiri megah di atas gunung dan telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pacitan juga memiliki pantai-pantai yang memukau. Untuk penggemar pantai dengan pasir putih dan pemandangan batu karang yang indah, Pantai Watu Karung, Pantai Srau, Pantai Klayar, dan Pantai Kasap adalah pilihan yang sempurna.

5. Ekonomi dan Industri

Kondisi geografis Pacitan yang mayoritas berbukit tandus mengakibatkan kurangnya potensi untuk pertanian padi. Sebagai alternatif, penduduk setempat telah lama mengandalkan tanaman seperti ketela pohon atau singkong. 

Selain itu, hasil pertanian utama di Pacitan mencakup tanaman seperti cengkih, kelapa, dan kakao, yang baru-baru ini mulai ditanam dalam skala lebih besar.

Di samping pertanian, Pacitan juga memiliki potensi sumber daya tambang yang cukup besar. Kawasan Donorojo terkenal sebagai pusat kerajinan batu akik yang telah memberikan kontribusi penting bagi perekonomian daerah.

Baca Juga: Izin Penerbangan Bandara Dhoho Kediri Sudah Keluar, Tapi Kenapa Operasional untuk Komersil Belum Dilakukan?

Selain itu, terdapat beberapa sentra industri, termasuk pabrik rokok yang dimiliki oleh perusahaan rokok Sampoerna dan Sukses.

Industri lainnya yang beroperasi di Pacitan meliputi pabrik timah di daerah Arjosari, pabrik triplek di Widoro, dan pabrik woodboard di Arjosari.

6. Kuliner Khas Pacitan

Makanan khas Pacitan yang terkenal adalah nasi tiwul, yang dulunya merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi masyarakat di kawasan Pegunungan Kidul seperti Wonogiri, Wonosari, Pacitan, dan Trenggalek. 

Nasi tiwul dibuat dari gaplek, yaitu umbi dari ketela pohon yang dikeringkan, kemudian ditumbuk dan ditanak hingga matang.

Selain itu, Pacitan juga dikenal dengan olahan ikan tuna yang beragam, seperti tahu tuna, nuget tuna, otak-otak tuna, kerupuk tuna, bakso tuna, pangsit tuna, dan berbagai olahan lainnya. 

Selain itu, kuliner khas lainnya di Pacitan termasuk Kupat Tahu, Putri Gunung, Sayur Kalakan, Punten, dan Cenil, yang semuanya merupakan hidangan lezat yang dapat dinikmati oleh para wisatawan yang berkunjung ke Pacitan.***

Editor: Wibbiassiddi

Tags

Terkini

Terpopuler