Baca Juga: Siapakah Pangeran Diponegoro, Ternyata Anak Raja Jawa dan Penggempur Tentara Belanda
Pun sekaligus makin melancarkan roda perekonomian di jantung Kabupaten.
Sugiri Sancoko berharap jika pentas tersebut tidak hanya digelar setiap bulan saja, melainkan bisa setiap pekan.
Dengan adanya seniman cilik yang turut berpartisipasi, ia yakin bahwa kaderisasi dan regenerasi Reyog Ponorogo terus berjalan.
“Alhamdulillah pentas Reyog malam bulan purnama kembali bisa kita nikmati.”
“Ke depan, saya tidak ingin hanya malam bulan purnama saja. Namun, setiap pekannya ada. Bisa kita siapkan di utara depan patung Reyog.”
Baca Juga: Sedang di Solo? Ini 5 Makanan Khas yang Wajib Anda Coba
“Saya yakin kaderisasi dan regenerasi seniman Reyog Ponorogo tidak akan pernah berhenti,” papar Sugiri Sancoko.
Pagelaran ini kemudian bisa makin mendorong Ponorogo untuk masuk UNESCO Creative Cities Network (UCCN).