PonorogoNews.com - Dalam usaha untuk mencatatkan diri dalam kategori warisan budaya tak benda UNESCO, Monumen Reog Ponorogo menjadi tonggak utama.
Beragam usaha dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk bisa mencatatkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO.
Salah satunya adalah dengan pembangunan Monumen Reog Ponorogo (MRP).
Baca Juga: Kenapa LP2B Harus di-Pansuskan? Demi Hajat Kehidupan Masyarakat Ponorogo
Di samping itu, pembangunan juga dimaksudkan untuk menjawab kendala pengajuan pada UNESCO yang kemarin harus dipaksa mengalah kala berhadapan dengan jamu.
Menurut Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, sebenarnya persaingan antara kesenian dengan kesehatan kurang tepat juga.
Sehingga, pengajuan kepada UNESCO kembali diusahakan.
Sementara itu, MRP dalam perencanaannya kerap digadang-gadang bakal melebihi ketinggian monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.
Baca Juga: Bukan Mistik, Ini Penjelasan Ilmu Fisika Kesenian Topeng Reog Ponorogo