Angka tersebut lebih tinggi daripada target PAD tahun 2023 yang hanya Rp 310 miliar.
"Kami memang targetkan tinggi, angka Rp 1 triliun bukan bualan. Bukan omong kosong," imbuh Giri.
Target PAD tersebut bukan didasari atas kenaikan pajak, namun didasari atas potensi Ponorogo, mulai dari Telaga Ngebel, Monumen Reog, Museum Peradaban (MRMP) dan Rumah Sakit Kauman.
"Contoh konkret, Telaga Ngebel dengan adanya water fountain menjadi inovasi yang diharapkan bisa menaikkan PAD," terang Giri.
Walaupun hanya berbekal APBD kecil, Giri yakin akan mampu membangun MRMP.
Baca Juga: Tembus Rp225 Miliar, Dana Desa Kabupaten Ponorogo Jadi yang Tertinggi di Jawa Timur?
Bahkan, termasuk juga face off Jalan HOS Cokroaminoto tanpa APD dapat dilaksanakan.
"Pembangunan MRMP banyak orang yang meragukan. Tapi nyatanya bisa kan. Juga membangun HOS Cokroaminoto tanpa APBD bisa," tandas Giri.
Berdasarkan pendapat Giri, realisasi PAD Pemkab Ponorogo yang skitar 13% dari jumlah total APBD Rp 2,2 triliun menjadikan Pemkab tidak mampu berinovasi terkait kebijakan.
Karena, dana tersebut telah dirinci peruntukannya.