PonorogoNews.com - Mungkin ada yang bertanya seberapa besar operasional Liga di Indonesia. Kenapa bisa mencapai angka Rp 4 miliar?
Dana yang cukup besar, tidak heran jika banyak klub di Liga 3 kesulitan untuk naik level. Mereka kesulitan untuk mencari pemain terbaik karena minimnya biaya.
Pasalnya, andai satu klub Liga 3 promosi ke Liga 2. Maka mereka harus berpikir keras untuk mendatangkan biaya yang lebih besar.
Biaya 4-7 miliar mungkin bisa menjadi juara di Liga 3, tapi untuk mendapatkan prestasi di Liga 2 biayanya bisa 3 kali lipat.
Melansir dari transfermarkt, klub Liga 2 seperti Persela Lamongan dan Persipura mereka mengeluarkan biaya lebih dari Rp20 miliar hanya untuk menggaji para pemain.
Artinya biaya operasional klub secara keseluruhan di Liga 2 bisa mencapai Rp 30 miliar.
Itu di Liga 2, untuk Liga 3 bisa mengambil contoh klub asal Kabupaten Kediri, Persedikab.
Menjadi Runner-up Liga 3 Jatim, mereka mengeluarkan dana sebesar Rp4 miliar pada musim 2021/2022. Kemudian menjadi Rp7 miliar pada 2022/2023.