PonorogoNews.com - Tugu Ting Blong, sebuah patung tentara muda yang memegang senjata di Jalan Gajah Mada Ponorogo, memiliki sejarah yang terkait dengan perjuangan kaum muda saat Agresi Militer Belanda II.
Patung ini sering disebut oleh masyarakat Ponorogo sebagai Patung Pejuang Ngepos dan berwarna hijau dengan tulisan "patah tumbuh hilang berganti".
Patung perjuangan ini berdiri tegak di tengah jalan menuju makam desa, yang lebih dikenal sebagai Makam Bibis atau Makam Karto Tenong.
Tugu Ting Blong dibangun pada tahun 1962 saat kepemimpinan bupati Raden Dasuki. Menurut Babad Kandha Wahana 19 Desa Kecamatan Ponorogo karya Purwowijoyo (1992), tugu ini adalah bukti konkret dari perjuangan kaum muda pada masa itu.
Sebelum direnovasi, Tugu Ting Blong terkenal sebagai tempat angker karena adanya bekas makam umum dan makam Cina (bong) di sekitarnya.
Pembangunan Tugu Ting Blong oleh Bupati Raden Dasuki adalah bukti dari perjuangan kaum muda yang melawan Agresi Militer Belanda II pada tahun 1947.
Baca Juga: Setelah Libur Lebaran PT Angkasa Pura Tetap Yakin Bandara Dhoho Kediri Ramai Penumpang
"Ting Blong atau Ting Bolong terkait dengan cerita lampu Ting yang tertembak dan berlubang," ujar Viky seperti yang dikutip dari laman Songgolangit.