Tim UB terus berusaha keras dalam membuat koreografi yang menggambarkan setiap bagian dan tokoh dalam tari reog ini. Mulai dari Tari Klono Sewandono, Warok Tua, Warok Muda (pasukan), Ganongan, Pasukan Berkuda, dan Pembarong.
Baca Juga: Update Pembangunan Panggung Ekraf Barat Stadion Batoro Katong Ponorogo, Sudah Tahap Lelang
Tidak hanya melestarikan budaya, para anggota juga dibekali cara bekerja dalam tim, hingga bagaimana mengatur sebuah tim yang besar.
Universitas Brawijaya juga menjaring bibit penari, khususnya reog, sejak para calon mahasiswa masih duduk di bangku SMA.
Denny juga menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam melestarikan budaya. Bagaimana menciptakan individu yang berintelektual tinggi namun tetap menghargai budayanya.
Inilah mengapa Reyog Brawijaya sering meraih juara karena penampilannya yang spektakuler, menarik, dan mampu memikat perhatian banyak orang.***