Namun, Alun-alun Ponorogo yang kini meriah dengan segala kesibukan roda ekonominya. Kenyataannya dulu adalah sebuah saksi bisu atas tragedi lampau.
Di Alun-alun Ponorogo, pentolan Partai Komunis Indonesia (PKI) dieksekusi mati oleh pasukan TNI.
Musso yang awalnya sempat melarikan diri ke Balong pasca merangseknya pasukan TNI ke Madiun, dipaksa melarikan diri lagi ke Desa Semanding, Kecamatan Sumoroto.
Namun, pada akhirnya Musso berhasil ditangkap oleh pasukan TNI yang mengepungnya ketika ia bersembunyi di kamar mandi salah satu warga.
Baca Juga: Tempat Wisata di Madiun, Tidak Kalah Menyenangkan dengan Liburan ke Ponorogo
Pentolan PKI tersebut kemudian diseret dari Semanding ke Alun-alun Ponorogo untuk diobservasi dan dipotret, menyakinkan kembali bahwa yang ditangkap benar-benar Musso.
Sosok kelahiran Madiun tersebut meninggal ketika dalam perjalanan ke alun-alun.
Jasadnya kemudian dipertontonkan kepada rakyat dan diputuskan untuk dibakar saja, alih-alih dikebumikan.
Kini, sejarah tinggal sejarah. Alun-alun Ponorogo mulai bertransformasi menjadi pusat roda ekonomi Kota Reyog tersebut.