Apa Filosofi Kembar Mayang dalam Pernikahan Adat Jawa

- 25 Juni 2023, 17:35 WIB
Ilustrasi kisah dan filosofi kembar mayang pengantin adat Jawa.
Ilustrasi kisah dan filosofi kembar mayang pengantin adat Jawa. /Instagram.com / @janur_batursari.

PonorogoNews.com - Filosofi kembar mayang adalah sebuah hiasan yang terbuat dari janur dan daun yang dirangkai dengan bunga potro menggolo dan bunga pudak. 

Hiasan ini biasanya digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa sebagai lambang kehidupan baru bagi pengantin. 

Kembar mayang melambangkan mekarnya bunga pinang, yang berarti pengantin dapat berbakti kepada masyarakat. 

Kembar mayang juga berfungsi sebagai saksi dan penjaga dari mara bahaya.

Baca Juga: Meredam Kenakalan Remaja, Kapolsek Ponorogo Berikan Penyuluhan

Kembar mayang memiliki bagian-bagian yang masing-masing memiliki makna tersendiri, seperti daun beringin, daun alang-alang, daun cikra-cikri, puring, lancuran, daun emas, untiran, keris, pecut-pecutan, kupat luar, walang-walangan, kembang pundak dan kembang potro menggolo.

Makna Filosofi Kembar Mayang

Dedaunan

Terdiri dari daun beringin, daun alang-alang, daun cikra-cikri, puring, lancuran, dan daun emas. 

Halaman:

Editor: Lohanna Wibbi Assiddi

Sumber: Ponorogonews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah