PonorogoNews.com - Petani Tembakau di Desa Tatung merasa senang dengan musim kemarau pada Juni hingga Agustus 2023 ini.
Pasalnya dengan udara yang panas dan tidak ada hujan membuat tembakau lebih berkualitas.
"Musim kemarau tahun ini lebih panjang, dampaknya ke tembakau bagus. Harga jual juga lebih tinggi," terang kepala desa Tatung, Rudi Sugiarto.
Dengan kualitas tinggi harga tembakau menjadi lebih baik. Sehingga membuat para petani lebih senang dengan hasil panen yang baik.
Rudi Sugiarto menambahkan pada musim tanamn ini para petani bisa memanen sebanyak 200 ton tembakau.
"Pada musim tanam tahun ini sebanyak 200 ton tembakau mampu diproduksi," ujar Rudi Sugiarto.
Produksi Tembakau di Ponorogo
Ponorogo memang menjadi salah satu produsen tembakau terbaik di Jawa Timur. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Produksi tembakau di Ponorogo memperoleh ribuan ton.
Jumlahnya bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pasalnya pada tahun 2021 Ponorogo menghasilkan 1.157 ton tembakau.
Kemudian pada musim 2022 Ponorogo memanen tembakau sebanyak 1.410 ton, dan pada 2023 kemungkinan angkanya masih terus naik.
Produksi tembakau di Ponorogo tersebut masih kalah jauh jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur.
Seperti Jember, Kabupaten penghasil tembakau terbesar di Jawa Timur. Pada 2022 Jember berhasil memanen 27.251 ton tembakau.***
Baca Juga: Ada Indikasi Koalisi Perubahan Belum Kompak, Anies Baswedan Kalah dengan dua rivalnya dalam Survei