PonorogoNews.com - Himbauan dari kepolisian untuk membongkar tugu perguruan pencak silat sudah mulai dilakukan di beberapa daerah. Termasuk Kabupaten Ponorogo yang dekat dengan pusatnya perguruan pencak silat, Madiun.
Pada Rabu (10/8) tugu yang dibongkar adalah dari Perguruan Pencak Silat Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti.
Dalam sambutannya, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan pembongkaran tugu perguruan pencak silat adalah keputusan bersama.
Baca Juga: 70 Anggota Paskibraka Siap Jalankan Tugas Kibarkan Bendera di Kabupaten Ponorogo
Himbauan dari pusat agar tidak terjadi bentrok antar perguruan pencak silat di kemudian hari.
"Ini imbauan tegas dari pemerintah dan sudah sudah kesepakatan," ujar Bupati Ponorogo.
Sugiri Sancoko memberikan apresiasi pada perguruan pencak silat yang mau menyerahkan tugunya untuk dibongkar.
Lebih lanjut, hal tersebut merupakan bentuk rasa nasionalisme yang tinggi dari setiap perguruan pencak silat.
"Maka sebagai warga negara yang baik maka saya mengapresiasi, kemarin saya mengapresiasi Bangau Putih, dan hari ini kita mengapresiasi IKSPI yang rela tugunya dibongkar."
Sugiri menegaskan, semua perguruan pencak silat harus memahami bahwa tidak ada bendera apapun yang lebih tinggi daripada Pancasila
"Tidak ada bendera yang lebih tinggi dari pancasila, tidak ada persatuan daripada NKRI."
Sementara itu, Ketua IKSPI Ranting Sampung, Triono mengatakan semua warga pencak silat Kera Sakti sudah ikhlas tugunya dibongkar.
"Pembongkaran tugu ini memang didasari atas kesepakatan bersama, kita sudah iklas, kita sudah rela," ujar Triono.
"Dengan dasar kita mengikuti aturan-aturan pemerintah yang berlaku. Sebenarnya ketika ada himbauan IKS patuh pada aturan, maka dari itu sepakat tugu ini diserahkan pada pemerintah untuk dibongkar."
Pembongkaran Tugu IKSPI dilakukan sendiri oleh warga pencak silat Kera Sakti. Ini menandakan semua warga pencak Silat Kera Sakti di Sampung sudah iklas tugunya dibongkar.
"Ini nanti dari warga IKS sendiri dengan sukarela tetap membongkar sendiri tanpa dibantu siapapun, dengan keikhlasan." ***