Ternyata Begini Sejarah Reog Ponorogo, Berawal dari Kisah Cinta Prabu Klono Sewandono dan Dewi Songgolangit

- 21 Agustus 2023, 13:45 WIB
Jika Ponorogo Masuk Jejaring Dunia, Seniman Reog Harus Siap-siap dengan Hal Ini
Jika Ponorogo Masuk Jejaring Dunia, Seniman Reog Harus Siap-siap dengan Hal Ini /PonorogoNews

PonorogoNews.com - Reog adalah budaya dan kesenian khas Ponorogo, bentuknya yang unik dan berbobot puluhan kg membuat masyarakat dunia kagum. Terlebih Reog hanya dimainkan dengan gigitan tanpa bantuan lainnya.

Karena unik dan memiliki pengaruh besar dalam masyarakat Ponorogo, Reog masuk dalam list sidang UNESCO untuk kategori Warisan Budaya tak Benda.

Reog Ponorogo merupakan seni tradisional yang dikenal masyarakat Ponorogo sebagai Barongan. Tarian ini menampilkan sosok topeng macan berhias bulu merak berukuran sangat besar. 

Baca Juga: 6 Penjual Kuliner Malam Versi Kota Ponorogo 2023, Harga Merakyat hingga Beragam Menu Pilihan

Topeng tersebut dikenakan penari dengan gerakan meliuk-liuk. Pertunjukan Reog Ponorogo sering ditampilkan di berbagai acara, seperti pernikahan, perayaan hari jadi, hingga festival kesenian.

Ada banyak versi mengenai asal-usul terciptanya kesenian Reog Ponorogo, tetapi salah satu yang terkenal adalah kisah Kelana Sewandana, seorang raja di Banter Angin (sekarang Ponorogo) yang ingin mempersunting Dewi Sanggalangit, putri dari Kerajaan Kediri. 

Untuk melamarnya, ia harus membuat sebuah tontonan menarik berupa tarian yang belum pernah ada sebelumnya, dengan barisan kuda kembar berjumlah seratus empat puluh ekor dan binatang berkepala dua. 

Dengan bantuan Ki Ageng Kutu, seorang warok sakti, Kelana Sewandana berhasil menciptakan tarian Reog dengan topeng Singo Barong sebagai binatang berkepala dua. 

Kesenian Reog Ponorogo memiliki filosofi dan makna yang dalam, seperti simbol perjuangan rakyat melawan penjajah, nilai-nilai kearifan lokal, dan hubungan antara warok dan gemblak.

Halaman:

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah