Network
PonorogoNews.com - Bagaimana langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk mewujudkan cita-cita mendapatkan PAD sebesar Rp1 trilun.
Ambisi tersebut disampaikan oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko pada perayaan Hari Jadi Ponorogo ke-527 di selenggarakan di Halaman Pendopo Kabupaten Ponorogo.
Perayaan tersebut diikuti oleh PNS yang telah purna, sejumlah kalangan masyarakat dan para pedagang yang menjajakan makanan menggunakan gerobak.
Tujuannya ialah agar pemerintah menjadi lebih dekat dengan masyarakat dan turut menggerakkan roda ekonomi dari para pedagang di Alun-Alun Ponorogo.
Baca Juga: Reog Street Carnival 2023, Pertunjukan Akbar di Jalan HOS Cokroaminoto Ponorogo
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyatakan kedepan Bumi Reog akan terus tumbuh. Baik itu sektor ekonomi maupun pariwisatan, semuanya akan terus tumbuh kearah yang lebih bagus.
"Kami ingin hari jadi ini tidak hanya jadi milik Kabupaten, tapi jadi milik masyarakat dan pedagang. Ke depan kita besarkan lagi. Saya yakin Ponorogo akan jadi hebat, keren," tutur Giri kepada wartawan.
Giri juga menyatakan target Pemkab Ponorogo Tahun 2024 berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak Rp 1 triliun.
Angka tersebut lebih tinggi daripada target PAD tahun 2023 yang hanya Rp 310 miliar.
"Kami memang targetkan tinggi, angka Rp 1 triliun bukan bualan. Bukan omong kosong," imbuh Giri.
Target PAD tersebut bukan didasari atas kenaikan pajak, namun didasari atas potensi Ponorogo, mulai dari Telaga Ngebel, Monumen Reog, Museum Peradaban (MRMP) dan Rumah Sakit Kauman.
"Contoh konkret, Telaga Ngebel dengan adanya water fountain menjadi inovasi yang diharapkan bisa menaikkan PAD," terang Giri.
Walaupun hanya berbekal APBD kecil, Giri yakin akan mampu membangun MRMP.
Baca Juga: Tembus Rp225 Miliar, Dana Desa Kabupaten Ponorogo Jadi yang Tertinggi di Jawa Timur?
Bahkan, termasuk juga face off Jalan HOS Cokroaminoto tanpa APD dapat dilaksanakan.
"Pembangunan MRMP banyak orang yang meragukan. Tapi nyatanya bisa kan. Juga membangun HOS Cokroaminoto tanpa APBD bisa," tandas Giri.
Berdasarkan pendapat Giri, realisasi PAD Pemkab Ponorogo yang skitar 13% dari jumlah total APBD Rp 2,2 triliun menjadikan Pemkab tidak mampu berinovasi terkait kebijakan.
Karena, dana tersebut telah dirinci peruntukannya.
"Mau tak mau peningkatan PAD mutlak untuk pembangunan yang tuntas," pungkas Giri.***
Baca Juga: 5 Bandara dengan Fasilitas Terbaik di Indonesia, Ada Bandara Dhoho dan Juanda
