Network
PonorogoNews.com - Pada Selasa, 22 Agustus 2023, ratusan suporter tim sepak bola Persepon Ponorogo geruduk kantor bupati. Massa melakukan demo agar tim kesayangan bisa tampil bagus di Liga 3 Indonesia.
Ratusan massa yang menamakan aliansi Suporter Persepon Ponorogo mengatakan perlu adanya perbaikan di dalam sepak bola Ponorogo. Termasuk soal fasilitas, pembinaan usia muda dan juga prestasi.
Salah satu yang menjadi tuntutan para suporter adalah soal pemain Persepon, mereka mempertanyakan kenapa para pemain diambil dari tim luar?
Menanggapi hal tersebut, Askab PSSI Kabupaten Ponorogo, Rizal mengatakan menyambut baik jika ada talenta lokal yang bagus.
Dia mengaku tengah mencari bibit-bibit lokal, agar biaya pemain tidak terlalu banyak.
Lantas sebenarnya berapa biaya untuk mendapatkan prestasi terbaik di Liga 3 Indonesia? Apakah dengan 1 miliar sudah mendapatkan prestasi terbaik?
Baca Juga: Pemkab Ponorogo Sudah Siapkan Dana Rp400 Juta untuk Rumput Stadion Batoro Katong, Suporter Senang?
Biaya Liga 3 Indonesia
Dari penelusuran PonorogoNews, biaya yang diperlukan untuk bisa ikut Liga 3 Indonesia adalah ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Sebelumnya perlu dipahami, Kompetisi Liga 3 adalah kompetisi yang pesertanya hampir seluruh kabupaten di Indonesia.
Baca Juga: Tanggapan Pemkab Ponorogo Usai Digeruduk Ratusan Suporter Persepan: Ada Misinformasi
Karena itulah format kompetisinya dari tingkat provinsi, kemudian para pemenang akan bertanding ke tingkat nasional.
Persepon sendiri mengikuti Liga 3 Jatim, tapi beberapa tahun terakhir selalu kandas di tingkat provinsi.
Berbeda dengan beberapa tetangganya, seperti Persedikab Kabupaten Kediri. Tim asal Kediri ini mendapatkan sokongan dana yang cukup besar.
Pasalnya pada Liga 3 musim 2021/2022 mereka mendapatkan sokongan dana sebesar Rp4 miliar. Hasilnya, Persedikab berhasil menjadi runner-up Liga 3 Jatim.
Baca Juga: Suporter Minta Pemkab Ponorogo Bangun Fasilitas untuk Kemajuan Sepak Bola di Bumi Reog
Dana tersebut memang wajar, pasalnya Persedikab membaginya ke beberapa sektor, seperti gaji para pemain, ofisial, operasional selama satu musim dan juga pembibitan usia muda.
Dengan satu contoh tersebut, apakah Persepon memiliki dana minimal Rp1 miliar untuk bisa berkata banyak di Liga 3 Jatim?
Tapi lebih penting dari hal tersebut, Persepon harus memperbaiki fasilitas pertandingannya. Seperti tuntutan dari para Suporter, pemerintah kabupaten (Pemkab) Ponorogo harus segera melakukan perbaikan untuk rumput di stadion Batoro Katong.***
