Kasus Penyakit DBD di Kabupaten Ponorogo Meningkat, Kepala Dinkes: Tetap Siaga dan Waspada

- 6 Maret 2024, 18:10 WIB
Kasus Penyakit DBD di Kabupaten Ponorogo Meningkat, Kepala Dinkes: Tetap Siaga dan Waspada
Kasus Penyakit DBD di Kabupaten Ponorogo Meningkat, Kepala Dinkes: Tetap Siaga dan Waspada /Istimewa

PonorogoNews.com – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) meningkat di Ponorogo sejak awal tahun 2024. Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit DBD.

Kasus penyakit demam berdarah dengue cenderung meningkat di Kabupaten Ponorogo selama musim hujan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti mengatakan bahwa sudah ada 13 kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Ponorogo.

"Prinsipnya kami tetap siaga dan waspada. Sejak Januari 2024 hingga sekarang sudah ada 13 kasus DBD," kata Dyah Ayu Puspitaningarti.

Baca Juga: Target Investasi Pemkab Ponorogo Menembus Angka 2 Triliun di Tahun 2024

Ada perbedaan kasus DBD yang dilaporkan oleh rumah sakit berdasarkan data yang dihimpun

Sebagai contoh, RSU Aisyiyah Ponorogo melaporkan adanya 20 pasien dengan diagnosa DBD.

Perbedaan tersebut timbul karena kriteria yang digunakan oleh rumah sakit dan Dinas Kesehatan dalam menentukan kasus DBD berbeda.

"Kami menentukan apakah DBD atau tidak, harus sesuai dengan kriteria. Karena, ini yang digunakan untuk menentukan status daerah yang bersangkutan," kata Dyah.

Dalam menentukan kasus DBD, Dinas Kesehatan menggunakan kriteria ketat dimana trombosit pasien harus di bawah 100 ribu.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Ponorogo Jelang Bulan Puasa 2024, Sudah Mulai Turun?

Sementara itu, rumah sakit telah mengklasifikasikan pasien dengan Dengue Fever (DF) sebagai kategori DBD sebagai langkah antisipasi dalam penanganan.

Hal ini menunjukkan perbedaan pendekatan dalam menangani dan mendata kasus DBD. Pada bulan Maret ini, RSU Aisyiyah Dr. Sutomo melaporkan peningkatan kasus DBD, dengan 20 pasien terindikasi DB yang harus dirawat inap.

"Dari 20 pasien tersebut, 14 masuk kategori DB, sedangkan 6 orang masuk kategori DF," kata Arbain, Humas RSU Aisyiyah Ponorogo.

Beberapa pasien bahkan sempat memerlukan perawatan intensif di ruang ICU akibat pendarahan.

Dyah Ayu Puspitaningarti menegaskan bahwa perbedaan data antara Dinas Kesehatan dengan rumah sakit merupakan hal yang wajar, mengingat kriteria yang digunakan berbeda.

Baca Juga: 6 Warung Soto Paling Enak di Ponorogo, Dijamin Bikin Ketagihan

Namun, Dinas Kesehatan tetap memantau pergerakan kasus di rumah sakit, klinik, dan puskesmas untuk mengevaluasi sebaran kasus dan menentukan langkah penanggulangan yang diperlukan.

Sebagai informasi kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Ponorogo mayoritas menyerang usia di atas 40 tahun, termasuk beberapa pasien yang berasal dari luar kabupaten.***

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah