Petani

- 16 Maret 2024, 04:00 WIB
Sawah
Sawah /pixabay @felixmittermeier/

***

Bagaimana sebuah objek yang kamu lihat itu terbentuk? lalu adakah masalah di dalamnya? jika iya bagaimana pemecahan atas masalah tersebut? Tapi sebelumnya apakah kamu sekalian tahu apa itu masalah?" Tanyaku pada para petani muridku.

Mereka memandangku, melihat mimik bicaraku, ada yang mlongo dengan mata menerawang hal yang jauh, ada juga yang malah tertidur. Untuk yang tidur aku tidak akan membangunkannya, pagi-pagi sebelum orang bangun mereka harus mengairi sawah agar tanaman padi bisa tumbuh dengan sehat.

Beragam ekspresi itu selalu muncul di dalam kelasku, untuk berlaku disiplin seperti Guru Agung aku tidak berani. Jika aku menerapkan sikap disiplin kelas Guru Agung aku takut jika muridku ngambek dan tidak mau berangkat belajar esok hari. 

“Masalah adalah hal yang kamu anggap tidak pas berdiri di tempatnya pada saat itu, asumsi tidak pas tersebut bisa dari latar belakang agama, ekonomi, sosial, politik, adat dan kebudayaan yang telah terlebih dulu kamu terima. Jika iya tidak sesuai dengan asumsimu diawal maka itu bisa jadi masalah.”

“memang asumsi orang berbeda-beda, latar belakang orang juga berbeda-beda. Tapi suatu masalah jika engkau tinjau dari sisi kemanusiaan akan tetap menjadi masalah walau latar belakang agama, ekonomi, sosial, politik dan adat kebudayaanmu berbeda.”

Panjang lebar aku menjelaskan pada mereka, sekali lagi tidak seperti Guru Agung yang menyampaikan satu materi pelajaran dan mewajibkan muridnya untuk paham, aku hanya menyampaikan tanpa berharap muridku memahami materi pelajaran.

Murid-muridku masih diam, ada yang melongo, ada yang tidur, ada yang kelihatan aktif menulis. 

Masih seperti saat aku menyampaikan materi awalku, murid-muridku masih diam. Walau di awal masuk kelas aku sudah menyuruh mereka langsung bertanya jika ada yang kurang paham, tapi mereka tetap diam, dan akupun diam dengan berprasangka baik jika mereka sudah paham.

Sebenarnya masih banyak materi yang akan aku sampaikan, mengenai proses menulis. Pertama harus memiliki 4 kunci, pertama latar belakang sebagai pijakan untuk memikul masalah, kedua identifikasi masalah agar tidak keliru memilih suatu masalah, ketiga pembatasan masalah agar bisa fokus pada masalah yang akan dikaji, keempat perumusan masalah atau hipotesis awal dari sebuah masalah sehingga kita bisa mengajukan perkiraan solusi apa dari suatu masalah.

Halaman:

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah