Berburu Babi Hutan

- 12 Maret 2024, 04:00 WIB
Cerpen_Berburu Babi
Cerpen_Berburu Babi /Freepik

Setelah beberapa Masa, Aku dan Mahapatih bertemu di tepi hutan. Seperti kebiasaan para pembesar Kerajaan Besar, mereka selalu berburu ketika tidak memiliki kesibukan atau sekedar menghibur diri disela-sela kesibukan yang membebani pikiran. 

Tidak banyak yang aku bicarakan dengan Mahapatih, aku sedang dikejar waktu, sementara Mahapatih juga diburu waktu, dia takut jika Babi Hutan sudah kembali ke sarangnya.

Dalam perjalanan pulang, aku masih sempat memikirkan, bagaimana Mahapatih tidak memiliki tugas, bukankah ini masanya pergantian para pembantu Maharaja.

"Bisa-bisanya Mahapatih mengejar Babi Hutan, padahal tugas besar sudah menantinya."

Di Kerajaan Besar, para pembantu Maharaja selalu diganti setiap 100 purnama. Meski bertentangan dengan sistem Kerajaan, tapi sudah beradab-abad Kerajaan Besar selalu memilih para pembantu Maharaja.

Setiap Adipati dan keluarga kerajaan akan memilih nama yang sudah diajukan oleh Mahapatih dan Maharaja Kerajaan Besar. Sebelum itu, biasanya Maharaja dan Mahapatih mencari kandidat untuk dipilih sebagai pembantu Maharaja.

Tapi entah kenapa Mahapatih justru memilih untuk mencari Babi Hutan daripada memilih para kandidat, padahal hari pemilihan sudah dekat.

Kira-kira sembilan purnama yang lalu Guru Agung memberikan buku padaku, dia berpesan agar buku tersebut diserahkan pada Mahapatih. Guru Agung memberikan kebebasan padaku, dia mengizinkan aku membaca buku tersebut, setelahnya wajib diserahkan pada Mahapatih. 

Tapi, setelah selesai membacanya aku berfikir, apakah Mahapatih mau membaca buku pemberian Guru Agung. Ini bukanlah buku strategi perang atau cerita panglima tersohor, ini hanya buku tentang nama-nama Kerajaan masa lampau dan nama Maharaja serta Mahapatihnya.

Halaman:

Editor: Wibbiassiddi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x