Sejarah Masjid Tegalsari, Ini Alasan Kenapa Dua Calon Presiden RI Mengunjunginya

19 Januari 2024, 15:10 WIB
Makam Kyai Ageng Muhammad Besari /PonorogoNews

PonorogoNews.com - Sejak masa kampanye pemilu 2024, sudah ada dua calon presiden yang berkunjung ke Kabupaten Ponorogo. Menariknya mereka semua menyempatkan singgah di Desa Tegalsari dan ziarah ke makam Kyai Ageng Muhammad Besari.

Dua calon presiden tersebut adalah Anies Baswedan pada akhir 2023 dan Ganjar Pranowo yang berkunjung pada Jumat (19/01/2024).

Lantas apa yang menjadi sebab dua calon presiden mengunjungi desa Tegalsari dan melakukan ziarah ke makam Kyai Ageng Muhammad Besari?

Baca Juga: Fakta Bandara Dhoho Kediri, Bangunan Sudah 100 Persen tapi Operasional Terus Molor

Desa Tegalsari adalah salah satu desa di Kabupaten Ponorogo yang memiliki nilai historis cukup besar. Pernah menjadi persembunyian dari Raja Surakarta dan menjadi tempat lahir dari tokoh nasional H.O.S. Tjokroaminoto

Desa ini terletak di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, dan merupakan wilayah yang didirikan oleh Kyai Ageng Muhammad Besari, yang juga mendirikan pondok pesantren bernama Gebang Tinatar atau Pesantren Tegalsari di desa tersebut.

Desa Tegalsari tidak hanya sebagai tempat persembunyian Raja Surakarta dari pemberontakan yang dilakukan oleh Sunan Kuning pada tahun 1742 M, namun juga sebagai tempat di mana Pakubuwana (PB) II, Raja Surakarta, mengungsi akibat pemberontakan tersebut. 

Baca Juga: Belum Genap Satu Bulan, Ada 13 Bencana di Ponorogo Sepanjang Pekan Kedua Januari 2024

Raja Surakarta bersembunyi di Desa Tegalsari selama beberapa waktu, sambil mendapatkan ilmu dari Kyai Ageng Muhammad Besari. Setelah mendapat restu dari Kyai Ageng Muhammad Besari, PB II memutuskan untuk kembali ke Surakarta.

Dalam perjalanannya menuju Surakarta, PB II berhasil merebut kembali kekuasaannya dengan bantuan strategi perang gerilya yang ditemukan secara tidak sengaja di tengah perjalanan.

Rekaman sejarah Desa Tegalsari juga terkait dengan Masjid Tegalsari, salah satu masjid tertua di Indonesia yang didirikan pada abad ke-18 oleh Kyai Ageng Hasan Besari.

Masjid ini memiliki arsitektur Jawa dengan 36 tiang kayu jati tanpa paku dan atap berbentuk kerucut. 

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Tegalsari juga merupakan pusat pendidikan Islam dengan adanya Pesantren Tegalsari yang terkenal memiliki ribuan santri. 

Baca Juga: Panitia Pengajian Gus Iqdam Di Ngembag Ponorogo Larang Jamaah Mengkapling Tempat Duduk, Ini Alasannya

Di dalam masjid, terdapat kitab-kitab yang ditulis oleh Ranggawarsita, seorang pujangga Jawa yang terkenal.***

Editor: Wibbiassiddi

Tags

Terkini

Terpopuler