Dengan bantuan Ki Ageng Kutu, seorang warok sakti, Kelana Sewandana berhasil menciptakan tarian Reog dengan topeng Singo Barong sebagai binatang berkepala dua.
Baca Juga: Ingin Berlibur di Kabupaten Ponorogo, Ini Wisata Terbaik dan Ternyaman
Kesenian Reog Ponorogo memiliki filosofi dan makna yang dalam, seperti simbol perjuangan rakyat melawan penjajah, dan nilai-nilai kearifan lokal.
Reog Ponorogo berbeda dengan reog lainnya karena memiliki ciri khas topeng macan berhias bulu merak yang sangat besar dan berat, serta gerakan meliuk-liuk yang menunjukkan kekuatan dan kelincahan penari.
Filosofi Reog Ponorogo
Reog juga memiliki makna filosofi yang mendalam, Dadak Merak melambangkan kesatuan antara alam semesta (bulu merak) dan manusia (kepala harimau).
Warok melambangkan kesempurnaan jiwa dan raga, serta kemampuan mengendalikan hawa nafsu. Jathil melambangkan kesucian hati dan cinta kasih.
Sedangkan Bujang Ganong yang selalu atraktif melambangkan kreativitas dan humor.
Baca Juga: Fakta-Fakta Menarik tentang Bandara Dhoho Kediri, Fasilitas Terlengkap dan Canggih
Reog telah menjadi ikon dari kabupaten Ponorogo sejak lama, setiap tahunnya, di kabupaten ini diselenggarakan Festival Reog Nasional dan Internasional, yang menampilkan berbagai kelompok Reog dari dalam dan luar negeri.
Festival ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisi Reog Ponorogo, serta mempromosikan pariwisata daerah.