Reog Kembali Harumkan Nama Ponorogo, Sanggar Tari Solah Wetan Jadi 10 Penampil Terbaik di ASEAN Panji Festival

- 15 Oktober 2023, 14:05 WIB
Sosok Dewi Songgolangit yang menjadi asal usul dari kesenian Reog Ponorogo
Sosok Dewi Songgolangit yang menjadi asal usul dari kesenian Reog Ponorogo /Ponorogo.go.id/

PonorogoNews.com - Pada rangkaian ASEAN Panji Festival, Reog Ponorogo menjadi salah satu dari 10 penampil terbaik. Ini membuktikan tari topeng asal Ponorogo itu memang layak menjadi ICH UNESCO.

Sanggar Tari Solah Wetan mengusung sendratari dengan judul Sayembara Dewi Songgolangit. Dalam pentasnya semua tokoh Reog Ponorogo ditampilkan.

Mulai dari Klono Sewandono, bujang ganong, penari jathil, warok, hingga pembarong. Acara tersebut berlangsung di Studio Universitas Brawijaya TV, pada 10 Oktober 2023.

Baca Juga: Spesifikasi Bandar Udara Dhoho Kabupaten Kediri, Akan Miliki Runway 3.300 Meter

Owner Sanggar Solah Wetan, Wahyu Bayu Prasetian mengaku bangga dengan anak didiknya. anak-anak sanggarnya berhasil merubah suasana dari Studio Universitas Brawijaya TV.

"Penampilan anak-anak mampu mengubah Studio Universitas Brawijaya TV menjadi panggung yang megah," terang Bayu.

Sebagai informasi, acara ASEAN Panji Festival adalah event besar. Inisiatif oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI berkolaborasi dengan sembilan negara anggota ASEAN.

ASEAN Panji Festival diadakan untuk memperingati 6 tahun naskah Cerita Panji sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Baca Juga: Ikon Kabupaten Magetan: Tari Jalak Lawu, Kesenian yang Menggambarkan Keindahan Alam dan Budaya

Festival ini diikuti oleh sejumlah provinsi di Indonesia. Reog yang menjadi salah satu dari 10 peserta terbaik adalah sebuah prestasi besar.

"ASEAN Panji Festival diikuti peserta dari sejumlah provinsi," terang Bayu.

Perjalanan Reog Jadi Warisan Budaya UNESCO

Pada 2022, Reog Sebenarnya sudah diupayakan untuk masuk menjadi bagian dari Warisan budaya tak benda dari UNESCO. 

Tapi hal tersebut gagal, kemudian pada awal 2023, Reog Ponorogo kembali diajukan ke UNESCO untuk mendapatkan gelar Warisan Budaya tak Benda (ICH).

Baca Juga: Sayuran Terenak di Kabupaten Ponorogo, Wajib Dicoba Jika Berkunjung ke Bumi Reog

langkah tersebut mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia. Meteri kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mendukung penuh.

Selain itu beberapa lembaga negara juga mendukung, hasilnya Reog Ponorogo resmi masuk dalam list sidang ICH UNESCO. 

Dokumen-dokumen terkait Reog sudah diserahkan pada UNESCO. Termasuk dokumen untuk menjawab tuduhan bahwa Reog memanfaatkan hewan langka, Burung Merak dan Kulit Harimau untuk produksinya.

Hal tersebut dijawab Pemkab Ponorogo, untuk mendapatkan bulu merak perlu menunggu Burung Merak merontokkan Bulunya. Ini biasa terjadi setiap tahunnya.

Kemudian untuk kulit harimau, sebenarnya yang digunakan adalah kulit sapi. Bentuk kulit harimau didapatkan dengan cara melukis kulit sapi tersebut.

Baca Juga: Ini Daftar Proyek yang Sudah dan akan Dibangun Oleh PT Gudang Garam, Ada Bandara  Dhoho Kediri

Menurut Pemkab Ponorogo, Reog akan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2024 mendatang.

Unsur-Unsur Reog Ponorogo

Reog Ponorogo dikenal dengan tarian yang mengagumkan dan topeng-topeng raksasa yang menjadi ciri khasnya. Pertunjukan ini melibatkan beberapa elemen utama:

Topeng Raksasa (Singo Barong)

Salah satu elemen yang paling mencolok dari Reog Ponorogo adalah topeng raksasa yang disebut "Singa Barong". 

Topeng ini sangat besar dan berat, dikenakan oleh penari yang disebut "Pembarong". Topeng ini dihiasi dengan hiasan-hiasan menarik, seperti bulu-bulu merak yang berwarna-warni.

Warok

Warok adalah penari pria yang menari dengan wibawa, Warok melambangkan para prajurit yang berani mati untuk membela yang benar.

Baca Juga: Dua Destinasi Wisata Paling Ramai di Kabupaten Ponorogo, Ada Ngebel dan Waduk Bendo

Bujang Ganong

Selain Singa Barong, Reog Ponorogo juga melibatkan karakter Bujang Ganong. Bujang Ganong adalah penari yang mengenakan kostum warna-warni dan menampilkan gerakan-gerakan lincah yang menghibur.

Jathilan

Pertunjukan Reog juga sering melibatkan tarian Jathilan, di mana penari-penari pria dan wanita menari dengan berjalan di atas bambu yang fleksibel sambil mengendarai kuda-kuda palsu.***

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah