Network
PonorogoNews.com - Ternyata penerbangan jamaah haji dan umrah di Bandara Dhoho Kediri tidak langsung menuju Jeddah (Arab Saudi) tapi harus terbang ke Jakarta terlebih dahulu. Lantas kenapa bandar udara Dhoho belum melakukan penerbangan haji dan umrah.
Sebagaimana diketahui, saat ini warga di Selingkar Wilis jika ingin ibadah haji dan umrah harus terbang dari Bandara Juanda Surabaya.
Pasalnya meski sudah beroperasi sejak 5 April 2024, bandara Dhoho ternyata belum bisa melakukan terbang langsung dari Kediri-Jeddah.
Baca Juga: Masyarakat Ngrayun Ponorogo Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak, Salah Satu Warga: Pisan Wae Pak Giri
Dalam keterangannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Kediri Sukadi menjelaskan jika bandara yang akan digunakan untuk penerbangan haji harus memiliki embarkasi.
Untuk membuat embarkasi, Kabupaten dan Kota Kediri harus mendapatkan persetujuan dari 14 Daerah di Sekitar bandara Dhoho.
Seperti Ponorogo, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.
Baca Juga: Gerindra Ponorogo Tidak Buka Pendaftaran Bacabup dan Bacawabup, Sugiri atau Ipong yang Dipilih?
Ketika semua daerah tersebut setuju untuk membuat embarkasi di sekitar bandara Dhoho Kediri, maka penerbangan haji dan umrah akan lebih dekat.
