Sudah Pernah Cicipi Dawet Jabung? Ini Fakta Menarik Minuman Khas Kabupaten Ponorogo

10 Maret 2024, 17:10 WIB
Sudah Pernah Cicipi Dawet Jabung? Ini Fakta Menarik Minuman Khas Kabupaten Ponorogo /Istimewa

PonorogoNews.com - Dawet Jabung, dengan cita rasa manis dan gurihnya, telah menjadi sahabat setia bagi mereka yang ingin menyegarkan tenggorokan di tengah teriknya siang hari.

Minuman khas yang berasal dari Desa Jabung ini telah meraih ketenaran yang tak terbantahkan di kalangan warga setempat dan pengunjung yang datang menjelajahi keindahan Ponorogo.

Namun, selain menyajikan kenikmatan rasa yang tak tertandingi, ada fakta-fakta unik yang melatarbelakangi minuman segar ini.

Baca Juga: Menekan Kecelakaan Kereta Api, Pemkab Madiun Pasang Palang Pintu Perlintasan

1. Bahan Utama Cendol yang Berusia Puluhan Tahun

Salah satu rahasia kenikmatan Dawet Jabung yang melegenda terletak pada isian utamanya: cendol. Cendol yang digunakan dalam komposisi minuman segar ini berasal dari tepung aren, yang diperoleh dari pohon kolang-kaling yang telah berusia puluhan tahun.

Pohon kolang-kaling yang sudah berusia lama dikatakan memiliki kadar gula yang lebih tinggi dan tekstur yang lebih lembut. Ini menjadikan tepung aren yang dihasilkan memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang diambil dari pohon muda.

Selain itu, pengambilan tepung aren dari pohon yang sudah berusia puluhan tahun juga diyakini memiliki pengaruh terhadap rasa dan aroma cendol yang dihasilkan. Dawet Jabung tidak hanya sekadar minuman segar, tapi juga sebuah warisan budaya yang mengandung kearifan lokal dalam setiap tetesnya.

Baca Juga: Catat Apa Saja Amalan Terbaik di Bulan Ramadhan, Dapat Dilakukan Setiap Hari Guna Kumpulkan Pahala

2. Varian Gempol yang Jadi Ciri Khas

Salah satu elemen yang membuat Dawet Jabung berbeda adalah kehadiran gempol, yang menjadi ciri khas dari minuman ini. Gempol, yang merupakan pelengkap isian dawet, terbuat dari tepung beras.

Elemen ini memberikan sentuhan khas pada Dawet Jabung dan membuatnya semakin istimewa. Komposisi lengkap Dawet Jabung terdiri dari juruh, gempol, tapai ketan hitam, cendol, es air garam, serta guyuran santan.

Keberadaan gempol dalam Dawet Jabung bukan hanya sekadar tambahan, tetapi juga menambah dimensi rasa dan tekstur pada minuman ini. Tekstur lembut gempol bersatu dengan sensasi segar dan manis dari cendol, serta kelezatan tapai ketan hitam, menciptakan paduan rasa yang menggugah selera.

Baca Juga: 8 Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Ponorogo, Cek Rekomendasinya Biar Nggak Ketinggalan

3. Mitos Tatakan Dawet Jabung

Di balik kelezatan Dawet Jabung, tersimpan sebuah mitos menarik yang berkaitan dengan tatakan mangkok. Mitos ini menjadi aturan tidak tertulis yang berlaku antara penjual dan pembeli Dawet Jabung.

Menurut mitos yang beredar, tatakan mangkok dawet tidak boleh diambil oleh pembeli saat penjual memberikan satu mangkok dawet. Konon, jika tatakan tersebut diambil, maka pembeli tersebut harus menikahi penjual dawet.

Meski terdengar seperti legenda yang tak masuk akal, namun mitos ini menjadi bagian dari tradisi turun-temurun di Desa Jabung, Ponorogo. Hal ini menambah daya magis dan keunikan dari Dawet Jabung, serta menciptakan interaksi unik antara penjual dan pembeli.

Meskipun hanyalah mitos, aturan ini dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat sebagai bagian dari warisan budaya dan tradisi yang harus dijaga. Sebagai bagian dari pengalaman menikmati Dawet Jabung, mitos ini turut menambah kesan dan keunikan dari minuman khas Ponorogo ini.***

Editor: Wibbiassiddi

Tags

Terkini

Terpopuler