Uniknya di Pabrik Gula Soedhono lebih andalkan kinerja orang Belanda langsung. Rata-rata pegawai pabrik gula disini diambil dari negeri asal mereka.
2. Tetap Beroperas
Pabrik gula di Ngawi alias Pabrik Gula Soedhono sampai sekarang tetap beroperasi loh. Bangunan dan beberapa mesin era lama tetap digunakan disini.
Proses pembuatan gula masik aktif dilakukan Pabrik Gula Soedhono. Kini pegawai di pabrik gula ini mengandalkan tenaga warga Ngawi. Berbeda denagn era kolonial yang percayakan pembuatan gula pada orang Belanda.
3. Diambil Alih PT Sinergi Gula Nusantara
Lama tak terurus sejak era penjajahan, akhirnya Pabrik Gula Soedhono diambil alih PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN).
PT Sinergi Gula Nusantara merupakan bagian dari Komoditi PTPN III (Persero) Holding Perkebunan. Inilah wujud proyek Strategis Nasional (PSN) dari Kementrian BUMN tahun 2022-2023.
4. Dukungan Terhadap Petani Tebu
Pabrik gula di Ngawi bentuk dukungan besar untuk para petani tebu lokal. Selain meningkatkan ekonomi daerah, pabrik gula juga mensejahterakan kehidupan petani tebu.
Melalui program-program pabrik gula di Ngawi berhasil bawa petani tebu lokal makin aktif meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: 5 Tempat Berburu Takjil di Kabupaten Ponorogo, Wajib Diketahui oleh Mahasiswa yang Kost
Jika petani makin produktiv dan panen lancar, kedua belah pihak akan diuntungkan. Baik pabrik gula maupun petani tebu lokal.***