PonorogoNews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo (BPBD) peringatkan 27 Desa rawan kekeringan pada musim kemarau.
Dari hasil pengamatan BPBD setidaknya ada 27 desa yang tersebar di 10 kecamatan yang memiliki potensi kekeringan.
Kekeringan tersebut terjadi dampak fenomena El Nino.
"Kami petakan berdasar karakteristik wilayah untuk mengantisipasi sekaligus mempersiapkan langkah mitigasi yang harus dilakukan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Sapto Sujatmiko di Ponorogo.
Baca Juga: Fokus Pengelolaan Emosi, Dinas Kesehatan Ponorogo Adakan Sosialisasi Kesehatan
Untuk menanggulangi masalah tersebut, BPBD Ponorogo sudah mengumumkan pada setiap desa yang terdampak.
"Kami sudah informasikan ke setiap desa yang masuk zona merah bencana kekeringan agar secepatnya berkoordinasi jika membutuhkan air (bersih)."
Mengacu pada data 2021 dan 2022, Kecamatan Slahung menjadi yang paling banyak terdampak.
Setidaknya ada 9 kecamatan di Slahung yang mengalami kekeringan.
"Kalau mengacu pada 2021 dan 2022 yang mengalami kekeringan itu terbanyak ada di Kecamatan Slahung."
Baca Juga: Fakta Unik Kerajaan Wengker, Terletak di Ponorogo dan Ditakuti Majapahit dan Mataram
Saat ini BPBD Ponorogo terus bersiaga untuk mengantisipasi kekeringan di beberapa kecamatan tersebut.
"Ya, semoga saja tahun ini tidak ada kekeringan, tapi kami siap jika diminta droping air," ujar Sapto dikutip dari laman Antara News.