PonorogoNews.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo 2024, saat ini tengah ramai diperbincangkan masyarakat.
Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Ponorogo pun, turut buka suara terkait hal tersebut.
Ketua DPC PDIP Ponorogo, Bambang Yuwono mengatakan, pihaknya sedang menjalin komunikasi dengan partai lain soal koalisi partai untuk Pilkada Ponorogo nanti.
Baca Juga: Update Harga Tiket Bandara Dhoho Kediri-Jakarta, Bisa Dibeli di Traveloka?
"Sudah kita lakukan komunikasi dengan beberapa parpol lain dan masih dalam proses untuk kita mematangkan apa-apa yang nanti masih kita sepakati bersama," katanya, Kamis (18/4/2024).
Dirinya pun masih merahasiakan partai apa yang sedang berkomunikasi dengan partai berlogo banteng tersebut.
"Partainya masih rahasia. Pada saatnya akan kita sampaikan, masih berproses," lanjutnya.
Karena masih proses menjalin komunikasi, maka untuk jadwal pendaftaran bakal cabup dan cawabup masih menunggu.
"Belum dilakukan pendaftaran karena penjajakan dengan parpol lain masih sedang kita lakukan," tambah Logos, sapaan akrabnya.
Tahapan pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Ponorogo 2024 pun nantinya dimulai dengan penjaringan lalu penyaringan.
"Setelah tersaring berapa, itu nanti yang bisa kita usungkan mendapatkan rekomendasi dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," tandasnya.
Sebelumnya, nama Sugiri Sancoko mencuat setelah ada beberapa poster yang terpajang di beberapa jalanan di Kabupaten Ponorogo.
Meski begitu, Sugiri Sancoko belum memastikan apakah dirinya bakal maju lagi untuk menjadi orang nomor 1 di Ponorogo atau tidak.
Bahkan menurut Sugiri, banner-banner yang terpasang bukan dari dirinya, melainkan dari para relawan.
"Saya nggak tahu. Katanya itu dari relawan, belum pamit saya," ujarnya, Selasa (16/4/2024).
Ia pun belum mengungkapkan secara gamblang apakah pasti akan maju kembali atau tidak dalam Pilkada 2024 ini. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat sampai tokoh agama.
Baca Juga: Jalur Khusus Ponorogo Bandara Dhoho Segera Dibangun, Tapi Masih Terkendala Hal Ini
"Media setuju apa nggak? Kalau iya biarkan saya berpikir. Juga tergantung kyai NU dan Muhammadiyah," pungkasnya.***