Sudah Ada Sejak 1000 Tahun Lalu, Ternyata Pusat Keris ada di Ponorogo

- 13 Juli 2023, 17:23 WIB
Panitia Menjelaskan Sejarah Keris dan Proses Jamasan (mencuci) Keris
Panitia Menjelaskan Sejarah Keris dan Proses Jamasan (mencuci) Keris /PonorogoNews

PonorogoNews.com - Keris adalah salah satu peninggalan adiluhung leluhur Nusantara, khususnya Jawa. Tapi ternyata Ponorogo memiliki peran penting dalam kesenian Keris.

Saat pembukaan acara Pameran Pusaka, Titis menyampaikan Keris adalah warisan leluhur Ponorogo. Bahkan menurutnya sudah ada sejak 1000 tahun lalu.

Dari data-data yang diperoleh Komunitas Aji Wengker, Keris sudah ada di Ponorogo sejak 1000 tahun lalu. Data tersebut berasal dari Prasasti Taji.

Perlu diketahui Prasasti Taji adalah prasasti peninggalan Mataram kuno pada 901 M. Ditemukan di Dukuh Taji, Desa Gelanglor, Sukorejo Ponorogo.

Baca Juga: Sejak 1000 Tahun Lalu Kabupaten Ponorogo Sudah Eksis, Ternyata Karena Faktor Ini

Menurut prasasti tersebut, Taji (Ponorogo) adalah pusat ilmu pengetahuan, budaya dan Spiritual. Termasuk juga tempat penempaan keris.

"Prasasti peninggalan era Mataram (901) disitu menyebutkan bahwa (Ponorogo) ini diangkat sebagai bumi perdikan dan juga pusat ilmu pengetahuan, pusat religi untuk spiritual," ujar Titis. 

Pasalnya, dalam prasasti disebut jika ada yang datang ke Ponorogo untuk belajar maka mereka akan diberikan hadiah. Hadiah yang diberikan adalah keris.

Artinya jika ada banyak yang datang ke Ponorogo, berarti harus memiliki keris yang banyak. Keris yang banyak tersebut tentu dihasilkan dari penempaan-penempaan keris di Ponorogo.

"Di prasasti Taji tersebut orang yang hadir diberi hadiah, yakni keris."

Baca Juga: Reog Terbesar dan Tertua Dipajang di Grebeg Suro 2023, Buruan Datang Sebelum Tutup

"Jadi menurut catatan kita keris sudah ada sejak 901 masehi."

Tujuan Pameran Pusaka

Suasana Pemeran Pusaka di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo
Suasana Pemeran Pusaka di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo PonorogoNews.com

Pameran Pusaka masuk dalam rangkaian acara Grebeg Suro, selalu diadakan setiap tahunnya. Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita berharap acara tersebut dapat memberikan edukasi pada masyarakat.

Khususnya generasi muda, agar mereka memahami budaya leluhur yang adiluhung tersebut. Sehingga ketika melihat keris bukan sisi mistisnya saja yang dilihat.

"Terkadang melihat keris itu adalah mistis, ternyata ada sisi lain dibalik keris itu," ujar Lisdyarita.

"Juga ada edukasi bagaimana menempa keris, ini akan terus dilakukan setiap tahunnya karena untuk memberi pelajaran pada anak cucu tentang pusaka."

Baca Juga: Grebeg Suro Kabupaten Ponorogo 2023, Gelar 27 Kegiatan Mulai Juli Hingga Agustus, Berikut Jadwal Lengkapnya!

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x