Network
PonorogoNews.com - Di Indonesia banyak seni dan budaya yang masih eksis hingga sekarang. Tapi kenapa Reog Ponorogo dipilih untuk menjadi Warisan Budaya tak Benda (WBTB) UNESCO?
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyebut Reog Ponorogo adalah kesenian spesial. Memiliki sejarah yang cukup kuat dan bisa membangun karakter masyarakat.
Reog adalah cerminan dari budaya yang bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat. Pasalnya sekali pertunjukan banyak individu yang terlibat di dalamnya.
Misalnya penata rias, untuk merias jathil, persewaan Kostum, ada juga sewa sound system. Para pengrajin juga perlu diperhatikan.
Baca Juga: Setelah Noah, Naff dan Dmasiv Manggung di Kabupaten Ponorogo, Simak Jadwalnya
Eksisnya budaya Reog membuat para pengrajin barongan terus memiliki mata pencaharian. Selain itu, para pedagang yang datang di setiap pertunjukan juga akan mendapatkan rezeki.
Artinya setiap ada pertunjukan Reog Ponorogo, ekonomi masyarakat akan berputar.
Sandiaga Uno yakin dengan dasar itu Reog akan diterima menjadi bagian dari Intangible Culture Heritage (ICH) atau Warisan Budaya tak Benda UNESCO.
Tetapi selain dasar di atas, Reog Ponorogo juga memiliki modal besar lainnya. Yakni sudah dikenal di seluruh dunia, tidak hanya benua Asia, tapi di Eropa dan Amerika.
