Network
PonorogoNews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo terus gencar mensosialisasikan memberantas sarang nyamuk, terutama nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya.
"Tak henti-henti kami mensosialisasikan pentingnya PSN (pemberantasan sarang nyamuk), selain melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan kasus kesakitan akibat DBD dan chikungunya," kata Kepala Dinkes Ponorogo, Diah Ayu Puspitaningarti, Senin (29/4/2024) dikutip dari ponorogo.go.id
Selain itu, pihaknya juga gencar melaksanakan pendekatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Tak hanya di pemukiman, G1R1J juga berlaku di sekolah.
Baca Juga: Pasar Malam Ponorogo Sumbang Rp 450 juta PAD, Melebihi Target?
Diah juga mengatakan, rapid diagnostic test (RDT) bakal dilakukan jika muncul keluhan gejala DBD dan chikungunya. Sementara fogging sebagai langkah terakhir yang dilakukan.
"Program pencegahan dan pengendalian DBD dan chikungunya lebih mengarah pada upaya memutus rantai penularan sehingga dapat mencegah jumlah kesakitan, kematian, dan menekan penyebaran kasus,’’ jelasnya.
Kendati demikian, menurut Diah, metode yang paling efektif adalah dengan melakukan PSN. Tak hanya itu, Dinkes juga melakukan deteksi kasus sejak dini.
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Buka Lowongan CASN dan P3K, Bupati Arifin Beri Himbauan Jangan Percaya Calo
"Mulai memberantas sarang nyamuk, membunuh nyamuk dewasa, mengetahui faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya penyakit, serta melakukan intervensi,’’ pungkasnya.***
