PonorogoNews.com - Idul Adha menjadi momen yang sakral dalam Islam. Pembuktian atas perjuangan dan tauhid cinta dari hamba kepada Tuhannya.
Bermula dari kisah Nabi Ibrahim yang mendapat perintah untuk “menyembelih” putra tersayangnya, Ismail.
Alih-alih menuruti provokasi setan untuk mengurungkan niatnya.
Baca Juga: Berapa Pahala Kurban di Hari Raya Idul Adha? Ini Rinciannya
Nabi Ibrahim dengan mantap mengorbankan egonya atas kecintaannya kepada Allah SWT dibandingkan Ismail.
Suatu hal yang tidak akan bisa dilakukan secara tulus, apabila Nabi Ibrahim tidak memantapkan akal dan emosinya hanya fokus pada pengabdian kepada Allah SWT.
Tidak sekalipun jika tanpa dilandasi kecintaan dan pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya.
Baca Juga: Wisata Religi Baru di Ponorogo, Makam Ki Ageng Sepet Aking di Pudak Kulon
Pendidikan dan pemahaman atas konsep tauhid cinta Sang Pencipta, mengantarkan ibadah kurban sebagai wujud pengamalan.