PonorogoNews.com - Gerbang pelayanan transportasi udara di Pulau Madura, Bandara Trunojoyo, telah menghabiskan dana miliaran rupiah yang berasal dari APBD, dengan dukungan tambahan suntikan dana dari APBN.
Bandara Trunojoyo, yang berlokasi di Kabupaten Sumenep, menjadi satu-satunya gerbang pelayanan transportasi udara di Pulau Madura.
Proses pembangunan Bandara Trunojoyo dimulai sejak tahun 2014, melibatkan pembebasan lahan, dan baru membuka layanan penerbangan komersial untuk pertama kalinya pada tahun 2017.
Baca Juga: Menekan Kecelakaan Kereta Api, Pemkab Madiun Pasang Palang Pintu Perlintasan
Proving Flight dilaksanakan oleh PT. Wing Abadi (Wings Air) dengan pesawat jenis ATR 72-600. Rute penerbangan yang dioperasikan setiap hari saat itu adalah dari Bandara Trunojoyo (Sumenep) ke Bandara Juanda (Surabaya) dan sebaliknya.
Meskipun demikian, layanan komersial ini terpaksa dihentikan pada tahun 2020 akibat merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia. Dua tahun kemudian, pada tahun 2022, layanan komersial kembali dibuka dengan melayani rute yang sama menggunakan maskapai yang sama, yaitu Wings Air.
Namun, karena alasan operasional dari pihak maskapai, layanan penerbangan ini kembali berhenti pada tahun tersebut, bahkan hingga saat ini.
Baca Juga: Kenapa Harus Berkunjung ke Tulungagung, Ini Sederet Tempat Hiburan yang Menarik dan Anti Boncos
Sejak itu, Bandara Trunojoyo hanya melayani penerbangan perintis, yang merupakan kegiatan angkutan udara ke daerah yang belum terlayani oleh moda transportasi.