Selain itu, hampir semua wilayah layanan bandara Internasional Dhoho memiliki potensi wisata yang cukup besar, seperti Tulungagung dan Trenggalek.
Wisata budaya juga memiliki potensial, seperti Reog Ponorogo yang sudah dikenal luas oleh wisatawan asing.
"Tentu target ini sangat mungkin tercapai, jika melihat cakupan bandara ini pada kurang lebih 12 kota kabupaten di sekitar bandara."
Belum lagi ketika rute penerbangan jamaah haji dan umroh sudah dibuka, maka 10 juta penumpang per tahun tentu bisa dicapai.
"Belum lagi, kalau nanti sudah bisa melayani penerbangan haji dan umroh."
Pentingnya Maskapai dan Rute Lain di Bandara Dhoho Kediri
Sebagaimana diketahui, target 10 juta penumpang bisa dicapai oleh bandar udara di Selingkar Wilis itu, tetapi ada satu syarat yang harus dipenuhi.
Yakni harus segera membuka rute penerbangan dan maskapai lain yang terbang di Bandara Dhoho Kediri. Pasalnya tanpa bantuan Citilink yang hanya membuka satu rute tidak mungkin bisa mencapai target 1,5 juta penumpang per tahun.
"Usai first landing ini, Citilink akan membuka dua kali penerbangan dalam seminggu. Harapannya, rute sekaligus maskapai lain bisa membuka penerbangan dari dan menuju Kediri," ujar Hanindhito.***