Network
PonorogoNews.com - Benteng Van Den Bosch, yang juga dikenal sebagai Benteng Pendem, mengukir jejak sejarah yang terpendam di Kelurahan Pelem, Ngawi, Jawa Timur.
Dibangun pada abad ke-19, benteng ini tidak hanya menjadi saksi bisu perang Diponegoro, tetapi juga menjadi pusat perdagangan vital di Jawa Timur.
Kini, destinasi wisata ini membuka pintunya bagi para pengunjung yang ingin menyelami kejayaan masa lalu sambil mengeksplorasi keindahan arsitektur dan keunikan suasana sejarah.
Baca Juga: Pabrik Gula Pagotan Madiun Berdiri Sejak Zaman Belanda dan Eksis Hingga Sekarang
Benteng Van Den Bosch, yang terletak hanya sekitar 1 kilometer ke arah timur laut dari kantor Pemerintahan Ngawi, mengundang pengunjung untuk merasakan atmosfer kemegahan masa lalu. Uniknya, benteng ini terlihat seperti terpendam karena sengaja dibangun lebih rendah dari tanah sekitarnya atau dikelilingi oleh tanah yang lebih tinggi.
Selain itu, berikut dirangkum beberapa fakta unik lainnya mengenai Benteng Van Den Bosch:
1. Nama Van Den Bosch Diambil dari Orang Belanda
Johannes van den Bosch, seorang jenderal Belanda yang menonjol, tidak hanya dikenal sebagai arsitek di balik pembangunan Benteng Van Den Bosch di Ngawi, Jawa Timur, tetapi juga sebagai pemikir di balik sistem tanam paksa yang kontroversial di Indonesia.
Baca Juga: Menhub Nyatakan Progres Pembangunan Bandara IKN Sesuai Rencana, Juli 2024 Siap Uji Coba?
Dengan tujuan awalnya sebagai pusat pertahanan dan markas Belanda, benteng ini sekarang berdiri sebagai monumen sejarah yang menggambarkan kekuatan dan ambisi kolonial pada zamannya.
